Sejarah Singkat Kesultanan Gunung Tabur di Berau
Pecahnya Kesultanan Berau menjadi dua kesultanan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kesultanan Gunung Tabur merupakan kerajaan yang merupakan hasil dari pemecahan Kesultanan Berau. Perlu diketahui bahwa Kesultanan Berau dipecah menjadi dua, yaitu Kesultanan Sambaliung dan Kesultanan Gunung Tabur.
Seperti namanya, Kesultanan Gunung Tabur terletak di Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau Kalimantan Timur (Kaltim). Pada kesempatan kali ini kita tidak akan membahas dua kesultanan melainkan hanya Kesultanan Gunung Tabur saja. Untuk itu, mari simak penjelasannya. Yuk, check it out!
1. Sejarah Kesultanan Gunung Tabur
Gunung Tabur merupakan salah satu hasil pemecahan dari Kesultanan Berau. Kesultanan ini merupakan kerajaan yang besar di mana wilayah kekuasaannya hampir separuh Pulau Kalimantan, bahkan sampai ke batas Brunei Darussalam.
Banyak versi penyebab pecahnya Kesultanan Berau. Versi pertama disebut-sebut karena kelicikan penjajah Belanda yang memecah belah persatuan Kesultanan Berau.
Tetapi versi kedua, konon penyebab pecah Kesultanan Berau dikarenakan praktik poligami. Jadi, Raja Aji Dilayas memiliki dua istri yang masing-masing memiliki putra mahkota. Menurut aturan yang seharusnya, pengganti Raja Aji Dilayas adalah putra mahkota dari istri pertama. Namun, jika putra mahkota pertama mangkat, maka barulah diganti oleh putra mahkota dari istri kedua.
Pada awalnya pangeran dari putra mahkota istri pertama diangkat menggantikan Raja Aji Dilayas yang mangkat. Jika putra mahkota pertama mangkat barulah putra mahkota kedua naik tahta. Namun, Pangeran Dipati melanggar aturan tersebut dan justru mengangkat Aji Kuning menjadi raja, setelah itu barulah Sultan Hasanuddin yang menjadi penggantinya jika Aji Kuning mangkat.
Baca Juga: Warga PPU Terima Ganti Rugi Pembangunan Bandara VVIP IKN