Awas Tertipu Berita Hoaks! 5 Cara agar Tidak Terjebak

Balikpapan, IDN Times - Berita hoaks kerap meresahkan masyarakat. Selain dapat memicu perselisihan, hoaks juga seringkali memecah belah masyarakat, terutama di kalangan dengan tingkat literasi yang rendah. Karena itu, penting bagi setiap individu untuk memiliki kemampuan berpikir logis dalam mencerna informasi yang mereka terima.
Penyebaran hoaks yang semakin meluas membuktikan banyaknya orang yang terjebak dalam informasi yang salah dan menyesatkan. Untuk mengatasi bahaya ini, pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama dalam menumbuhkan kesadaran untuk lebih waspada terhadap hoaks.
Berikut lima cara yang bisa dilakukan untuk menghindari bahaya berita hoaks:
1. Memperhatikan sumber beritanya

Sumber berita yang jelas dan kredibel sangat penting dalam menentukan kebenaran suatu informasi. Di Indonesia, sumber terpercaya dapat diakses melalui mesin pencari dan ulasan dari media yang telah diakui kredibilitasnya. Rekomendasi terhadap sejumlah media arus utama nasional bisa menjadi sebuah pilihan yang bisa dipertanggungjawabkan.
Memeriksa sumber berita sebelum mempercayai atau menyebarkannya dapat membantu meminimalkan risiko termakan hoaks yang kini marak di masyarakat.
2. Tingkatkan kemampuan membaca yang baik

Salah satu penyebab maraknya penyebaran hoaks adalah rendahnya kemampuan membaca kritis di kalangan masyarakat. Banyak orang tidak membaca berita secara menyeluruh, hanya membaca judul atau potongan informasi tanpa memahami isi lengkapnya. Hal ini membuat mereka mudah terjebak dalam informasi yang salah.
Membaca berita secara teliti dan menyeluruh sangat penting untuk memastikan kebenaran informasi yang diterima. Masyarakat perlu membiasakan diri untuk tidak hanya membaca judul, tetapi juga mencerna isi berita secara keseluruhan.
3. Kritis dengan informasi terbaru

Kemampuan berpikir kritis merupakan kunci dalam menghadapi berita yang belum jelas kebenarannya. Masyarakat harus lebih skeptis terhadap informasi yang tampak mencurigakan atau bertentangan dengan fakta yang ada. Sikap kritis dapat membantu menyaring informasi dan menjadikan berita sebagai bahan pertimbangan sebelum mempercayainya.
Jika ada informasi yang terasa ganjil atau mencurigakan, sebaiknya lakukan verifikasi lebih lanjut sebelum menyebarkannya ke orang lain.
4. Tidak percaya orang lain

Jangan langsung mempercayai informasi yang didengar dari orang lain atau dari pemberitaan yang belum tentu kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. Menyebarkan informasi yang belum diverifikasi sama saja dengan memperkuat penyebaran hoaks.
Sebelum mempercayai atau menyebarkan suatu informasi, pastikan untuk mencari tahu kebenarannya dari sumber yang terpercaya.
5. Mencari bukti kebenarannya

Ketika mendapatkan informasi yang belum jelas kebenarannya, langkah terbaik adalah melakukan pengecekan fakta. Pastikan informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya dan sesuai dengan bukti yang ada. Melakukan verifikasi dapat membantu memastikan apakah informasi tersebut benar atau hanya sekadar hoaks.
Hoaks adalah "virus" berbahaya yang dapat menyebar dengan cepat dan merugikan banyak pihak. Untuk itu, menyaring informasi secara serius adalah langkah mutlak agar tidak mudah terpengaruh oleh arus kebohongan yang dibuat oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Perubahan yang dilakukan mencakup perbaikan tata bahasa, struktur kalimat, serta penambahan subjudul untuk memudahkan pembaca memahami inti pesan dari setiap bagian.