Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret beruang madu, satu-satunya spesies beruang yang bisa ditemukan di Indonesia (commons.wikimedia.org/Ryan E Poplin)
potret beruang madu, satu-satunya spesies beruang yang bisa ditemukan di Indonesia (commons.wikimedia.org/Ryan E Poplin)

Balikpapan, IDN Times - Tahukah kamu kalau Kota Balikpapan punya maskot resmi berupa beruang madu? Yup, si hewan lucu ini sudah jadi simbol kota sejak tahun 2002 dan punya julukan khas: Bumi Manuntung, yang artinya beruang madu.

Tapi beruang madu bukan sekadar maskot biasa, lho! Mereka adalah salah satu spesies langka yang sedang diperjuangkan kelestariannya di Indonesia, termasuk di Balikpapan sendiri yang jadi salah satu lokasi konservasi.

1. Beruang terkecil di dunia

ilustrasi beruang madu (flickr.com/John Quine)

Beruang madu (nama ilmiah: Helarctos malayanus) adalah spesies beruang terkecil di dunia. Ukurannya sekitar 1,4 meter dengan tinggi punggung hanya 70 cm, dan beratnya 30–65 kg—cukup mungil untuk ukuran beruang!

Mereka punya bulu super pendek dan halus, berwarna hitam atau kecokelatan. Yang bikin mereka makin ikonik adalah tanda di dada berbentuk seperti matahari terbit dengan warna oranye, kuning, atau putih. Matanya pun unik—ada yang cokelat, ada juga yang biru!

Meski terlihat menggemaskan, beruang madu ternyata bisa lari hingga 48 km/jam, lho! Mereka jago memanjat dan lebih banyak menghabiskan waktu di atas pohon.

2. Penyebar biji dan pencinta madu

ilustrasi beruang madu (flickr.com/Arjan Haverkamp)

Beruang madu adalah hewan nokturnal alias aktif di malam hari. Mereka lebih suka hidup sendiri dan nggak hibernasi seperti beruang lain. Makanan favoritnya? Sudah pasti madu, tapi mereka juga doyan buah-buahan, serangga, sampai burung kecil.

Karena doyan makan buah utuh, mereka berperan penting dalam menyebarkan biji tanaman besar, seperti durian dan cempedak. Jadi, mereka bukan cuma lucu, tapi juga berperan penting buat ekosistem hutan.

Setiap hari, mereka bisa jalan sejauh 8 km buat cari makan sambil membongkar tanah. Aktivitas ini bantu proses penguraian dan daur ulang alami di hutan tropis.

3. Ancaman serius bagi populasinya

Kondisi Beruang Madu yang terjerat dan terluka akibat tusukan tombak (IDN Times/ dok BBKSDA Riau)

Sayangnya, populasi beruang madu semakin terancam. Hutan hujan tropis tempat mereka tinggal makin menyempit akibat:

  • Pembukaan lahan untuk sawit dan karet

  • Tambang batu bara

  • Kebakaran hutan

  • Perburuan liar (organ tubuhnya masih diburu untuk pengobatan tradisional)

Karena habitatnya rusak, beruang madu kerap masuk ke kebun warga buat cari makan. Ini kadang bikin konflik dengan manusia.

4. Upaya perlindungan satwa beruang madu

Beruang madu (unsplash.com/Slavan)

Upaya perlindungan beruang madu sudah dilakukan sejak 1973. Salah satu peneliti, Gabriella Fredriksson, pernah melakukan penelitian selama lima tahun di Hutan Lindung Sungai Wain. Dari hasil riset itulah muncul ide menjadikan beruang madu sebagai maskot Kota Balikpapan.

Kalau kamu lagi di Balikpapan dan penasaran pengen lihat langsung, coba deh kunjungi Kawasan Wisata Pendidikan dan Lingkungan Hidup (KWPLH) yang juga dikenal sebagai Pusat Beruang Madu. Lokasinya ada di Jl. Soekarno-Hatta KM 23, Karang Joang.

Di sana, kamu bisa melihat 7 ekor beruang madu yang sebelumnya diselamatkan dari perdagangan ilegal atau dipelihara warga. Tempat ini berdiri di area hutan seluas 1,3 hektare dan diakui sebagai salah satu konservasi ex-situ terbaik di Asia.

Selain lucu dan unik, beruang madu punya peran penting menjaga keseimbangan hutan tropis kita. Jadi, yuk kenali dan jaga mereka bersama! Jangan biarkan hewan secantik ini punah hanya karena ulah manusia.

Editorial Team