Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penampilan tari dan seni budaya Dayak para maestro dalam NCHF 2024 (IDN Times/Ervan)

Samarinda, IDN Times - Hai, Sobat! Tahu gak sih, di Pulau Kalimantan yang sering dijuluki Pulau Borneo ini ternyata ada 6 rumpun besar Suku Dayak, lho! Keberadaan mereka ini tersebar di sebagian besar provinsi di Kalimantan guys. 

Menariknya, setiap rumpun punya keunikan dan kisahnya sendiri. Yuk, simak penjelasan berikut biar makin paham!

1. Suku Dayak Punan .

Sejumlah penari membawakan tarian khas Dayak saat mengiringi bakal calon Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas'ud dan bakal calon Wakil Gubernur Seno Aji memakai atribut saat mengikuti pendaftaran di KPU Provinsi Kaltim, di Samarinda, Kamis (29/8/2024). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.

Dayak Punan disebut sebagai suku tertua yang menghuni Kalimantan. Mereka tersebar di Kalimantan Barat, Tengah, Selatan, Timur, hingga Utara. Awalnya, gaya hidup mereka nomaden alias berpindah-pindah. Kalau ada anggota keluarga yang meninggal, mereka percaya rohnya akan mengganggu jika tetap tinggal di tempat yang sama.

Namun, kini banyak dari mereka mulai menetap di desa. Dayak Punan sangat menjaga alam karena bagi mereka, alam adalah sumber kehidupan.

2. Dayak Ot Danum-Ngaju

Ilustrasi suka adat Dayak Pontianak Kalbar (IDN Times/Teri).

Nama "Ot Danum" berasal dari kata "ot" yang berarti orang atau hulu dan "danum" yang berarti air. Jadi, mereka adalah "orang-orang yang hidup di hulu sungai". Rumpun ini tinggal di wilayah Kalimantan Barat, Tengah, Selatan, hingga Timur.

Mereka dikenal rendah hati, sederhana, dan suka membantu sesama. Menurut cerita leluhur, mereka berasal dari langit ketujuh yang diturunkan ke bumi menggunakan Palangka Bulau oleh Ranying Hatalla Langit.

3. Suku Dayak Iban

Warga suku adat Dayak mengenakan pakaian khas saat pembukaan Festival Erau Adat Kutai 2024 di Stadion Rondong Demang, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Sabtu (21/9/2024). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nym

Dayak Iban atau sering disebut "Dayak Laut" tersebar di Sarawak (Malaysia), Brunei, dan Kalimantan Barat. Meski dikenal sebagai suku tangguh, terutama dalam praktik pengayauan (tradisi memenggal kepala), Dayak Iban juga punya kehidupan yang harmonis di rumah panjang.

Rumah panjang ini bisa menampung hingga ratusan orang, mencerminkan kebersamaan yang erat. Mereka juga punya tradisi unik seperti papan turai, catatan sejarah yang ditulis di atas kayu.

4. Suku Dayak Murut

ilustrasi teknik ikat yang unik untuk membuat tenun ikat Dayak/Sintang (youtube.com/Laely Passions)

Rumpun ini banyak ditemukan di Kalimantan Utara, Brunei, dan Malaysia Timur. Mereka ahli dalam membuat perahu dan memiliki tarian khas bernama Tarian Magunatip, yang membutuhkan kelincahan untuk menghindari jepitan kayu.

Keren, kan? Tarian ini bahkan sudah diakui sebagai Warisan Tak Benda Indonesia sejak 2017!

5. Klemantan atau Bidayuh

Ilustrasi ritual adat Dayak dan Paser yang difasilitasi Otorita IKN (IDN Times/Ervan)

Dayak Klemantan mendiami wilayah Kalimantan Barat. Mereka dikenal ramah dan mudah beradaptasi. Salah satu keahlian mereka adalah membuat patung Pantak, yang menjadi warisan budaya turun-temurun.

Dari segi fashion, pakaian mereka didominasi warna merah, kuning, hitam, dan putih, lengkap dengan ikat kepala berhias bulu burung enggang.

6. Suku Dayak Apokayan

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memfasilitasi pelaksanaan ritual adat Suku Dayak dan Paser di Kalimantan Timur (Kaltim), Sabtu (11/5/2024). (IDN Times/Ervan)

Rumpun ini menghuni wilayah Kalimantan Utara, Timur, Barat, hingga Sarawak (Malaysia). Mereka berasal dari sepanjang Sungai Kayan dan dipercaya sebagai cikal bakal suku-suku kecil Dayak lainnya, seperti Dayak Kayan, Kenyah, dan Bahau.

Keunikan mereka terletak pada penggunaan tato dan anting. Tato melambangkan status sosial, sedangkan anting menjadi simbol pembeda manusia dengan hewan.

Nah, Sobat, gimana? Seru banget kan mengenal lebih dalam 6 rumpun Suku Dayak ini? Semoga bisa menambah wawasan kamu tentang keberagaman budaya di tanah Kalimantan. Jangan lupa bagikan info ini ke teman-temanmu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team