Meskipun demikian, sumpit kini telah banyak dimanfaatkan dalam pelatihan olahraga di Pulau Kalimantan. Penggunaannya hampir serupa dengan latihan panahan atau menembak.
Dalam pelatihan tersebut, target yang umumnya digunakan adalah kertas. Para peserta latihan ditantang untuk menembak kertas tersebut menggunakan sumpit.
Secara struktur, sumpit merupakan senjata yang relatif sederhana. Terdiri dari batang atau badan sumpit yang biasanya terbuat dari kayu ulin, dan anak sumpit, atau yang disebut juga lajak, yang dibuat dari bambu. Anak sumpit memiliki bentuk ramping dengan ujung yang tajam. Biasanya, bagian belakang anak sumpit dilapisi dengan gabus atau bulu burung untuk menjaga stabilitas saat meluncur di udara. Ujung mata tombak juga ditempatkan pada ujung badan sumpit, mirip dengan fungsi sangkur pada senapan.
Keunikan sumpit terletak pada racun yang dioleskan pada ujung anak sumpit, yang sering kali menggunakan getah pohon dan campuran ramuan tumbuhan, yang disebut dengan ipoh. Ini memberikan sumpit keefektifan sebagai senjata mematikan.