Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Google Map

Balikpapan, IDN Times - Pernah dengar asal-usul nama Balikpapan? Di balik nama kota ini, tersimpan kisah klasik tentang seorang raja bijaksana, cinta sang putri, dan tragedi di tengah laut yang mengubah segalanya.

Konon, di masa lampau hiduplah seorang raja terkenal karena keadilannya, bernama Raja Aji Muhammad. Di bawah kepemimpinannya, negeri tersebut hidup damai dan makmur, berkat kekayaan alam dan hasil laut yang melimpah.

1. Kisah Raja Aji Muhammad dan puterinya

pegipegi.com

Sang raja memiliki seorang putri tunggal yang cantik jelita bernama Aji Tatin. Karena dia satu-satunya pewaris kerajaan, seluruh cinta dan harapan sang raja tertuju padanya.

Saat Aji Tatin tumbuh dewasa, sang raja menjodohkannya dengan seorang bangsawan dari Kutai. Pernikahan mereka digelar dengan megah, penuh kemewahan dan kemeriahan. Puluhan sapi dan kerbau disembelih sebagai jamuan pesta. Rakyat berkumpul, istana bersinar terang—semua untuk merayakan kebahagiaan sang putri.

Di puncak pesta, Raja Aji Muhammad memberikan hadiah istimewa untuk Aji Tatin.

“Putriku, sebagai tanda kasih sayang ayah, kuhadiahkan padamu sebuah teluk indah. Mulai hari ini, itu adalah milikmu,” ucap sang raja.

2. Putri Aji Tatin menjadi raja di teluk pemberian sang raja

Pantai Lamaru Balikpapan (dok. IDN Times)

Teluk itu bukan hanya sekadar hadiah biasa. Aji Tatin diberi wewenang memungut upeti dari wilayah tersebut. Bersama suaminya, ia mulai mengelola teluk, mengumpulkan hasil bumi seperti kayu olahan dan rempah-rempah. Kayu-kayu itu nantinya digunakan untuk membangun istananya sendiri.

Namun, takdir berkata lain.

Suatu hari, saat kapal pengangkut upeti hendak merapat ke tepian teluk, angin kencang dan ombak besar menghantam. Kapal terombang-ambing dan akhirnya terbalik sebelum sempat bersandar.

“Arahkan ke teluk! Cepat!” teriak Panglima Sendong, pemimpin kapal saat itu.

3. Angin kencang dan gelombang laut

Pantai Lamaru (instagram.com/parardyacatra)

Sayangnya, usaha para pendayung tak membuahkan hasil. Kapal tenggelam, dan seluruh awak, termasuk Panglima Sendong, dinyatakan tewas.

Aji Tatin begitu terpukul mendengar kabar duka itu. Sebagai bentuk penghormatan, wilayah tempat kapal terbalik itu kemudian dinamai Balikpapan, yang diyakini berasal dari kata “papan yang terbalik” di atas air.

Tak hanya itu, batu karang di tempat kejadian juga lambat laun membentuk sebuah pulau kecil yang kini dikenal sebagai Pulau Tukung - berasal dari kata "tokong", merujuk pada bagian kapal yang patah menghantam karang.

Begitulah kisah legenda yang diyakini sebagai asal mula nama Kota Balikpapan, kota minyak di pesisir Kalimantan Timur. Cerita yang penuh warna - tentang cinta, warisan, dan sebuah tragedi yang abadi dalam ingatan.

Editorial Team