7 Peribahasa Indonesia di KBBI tentang Sifat Serakah, Wajib Dihindari

Samarinda, IDN Times - Peribahasa Indonesia mengajarkan hal-hal baik yang harus ditanamkan dalam pikiran sejak belia. Perumpamaan yang disusun juga mengiaskan nasihat untuk menghindari berbagai perilaku buruk yang dapat merusak tatanan kehidupan, salah satunya ialah mengenai keserakahan atau ketamakan.
Pada artikel berikut ini, IDN Times akan membagikan beberapa peribahasa di KBBI berkenaan sifat serakah yang harus kamu jauhi sejauh-jauhnya. Segera disimak sampai selesai, ya!
1. Pada urutan pertama ada peribahasa berbunyi "Bagai anjing menggonggong tulang" yang gambarkan tingkah laku orang rakus

2. Sedangkan "Berhakim kepada beruk" mengajarkan niscaya akan rugi apabila meminta pengadilan kepada orang yang tamak

3. Ungkapan "Diberi betis, hendak paha" bermakna orang yang diberi sedikit lalu menginginkan yang banyak (semuanya)

4. Tabiat orang tamak, mau menerima pemberian orang, tetapi tidak mau memberi ialah arti dari "Di padang orang berlari, di padang sendiri berjingkat"

5. Peribahasa berbunyi "Mendabih menampung darah" memiliki makna sangat tamak

6. "Seperti Belanda minta tanah, diberi kuku hendak menggarut" mengiaskan makna apabila seseorang diberi sedikit, ia meminta lebih banyak lagi

7. Maksud peribahasa "yYang dikejar tidak dapat, yang dikandung berceceran" ialah yang diharapkan tidak diperoleh, bahkan yang telah ada menjadi hilang

Sebuah peribahasa berisi maksud dan ajaran yang amat dekat dengan keseharian ataupun fenomena yang terjadi di masyarakat. Begitu pula perihal sifat serakah yang dapat dengan mudah ditemui dari perilaku para pemangku kepentingan yang dahaganya tak pernah terpuaskan meski terus menenggak uang dan kekuasaan sebanyak apa pun.