ilustrasi keringat dingin (unsplash.com/Hansreniers)
Penggunaan narkoba tertentu, seperti kokain atau amfetamin, dapat menyebabkan pengguna mengalami keringat berlebihan. Hal ini terjadi karena zat-zat ini memengaruhi sistem saraf pusat dan meningkatkan aktivitas metabolisme tubuh.
Ketika seseorang mengonsumsi kokain atau amfetamin, zat-zat ini meningkatkan pelepasan hormon seperti epinefrin dan norepinefrin, yang mengaktifkan sistem saraf simpatikus dalam tubuh. Hal ini memicu respons "fight or flight" atau "bertarung atau melarikan diri" dan menyebabkan jantung berdetak lebih cepat, pernapasan menjadi lebih cepat, dan sirkulasi darah meningkat.
Akibatnya, tubuh mulai memproduksi lebih banyak keringat untuk membantu menjaga suhu tubuh yang lebih tinggi akibat meningkatnya metabolisme. Keringat berlebih ini dapat menyebabkan pengguna merasa tidak nyaman atau lelah, dan dapat meningkatkan risiko dehidrasi.
Namun, pengguna narkoba juga dapat mengalami keringat berlebihan karena efek samping obat atau masalah kesehatan yang terkait dengan penggunaan narkoba. Beberapa narkoba dapat menyebabkan reaksi alergi atau mengganggu keseimbangan elektrolit dalam tubuh, yang dapat menyebabkan keringat berlebihan.