5 Kesalahan dalam Slow Living yang Sering Disalahpahami

Samarinda, IDN Times - Slow living semakin populer di kalangan milenial karena dianggap sebagai cara untuk menjalani hidup dengan lebih santai dan bermakna. Tapi, nggak sedikit yang salah kaprah dalam menerapkannya. Bukannya hidup lebih tenang, justru jadi malas-malasan atau terjebak dalam standar hidup yang nggak realistis.
Biar nggak keliru, yuk pahami lima kesalahan umum dalam slow living yang sering disalahartikan!
1. Menganggap slow living sama dengan malas-malasan
Banyak yang berpikir bahwa slow living berarti bisa rebahan seharian tanpa beban. Padahal, konsep ini lebih ke arah menikmati setiap momen dengan sadar dan nggak terburu-buru. Jadi, bukan berarti kamu bisa meninggalkan tanggung jawab begitu saja. Justru, slow living mengajarkan kamu untuk tetap produktif, tapi dengan ritme yang lebih sehat dan terencana.