Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Komunikasi Seperti Terlihat Cerdas yang Malah Bikin Bingung

Ilustrasi wanita ngobrol dengan rekan kerja (freepik.com/DC Studio)

Samarinda, IDN Times - Pernah nggak, sih, kamu udah ngomong panjang lebar, pakai istilah canggih, tapi bukannya bikin orang paham, mereka malah bengong? Yup, komunikasi itu tricky banget. Kadang kita terlalu fokus biar kelihatan keren, tapi lupa kalau tujuan utamanya adalah bikin orang ngeh sama apa yang kita maksud.

Ternyata, ada beberapa mitos komunikasi yang sering bikin kita terjebak. Bukannya membantu, malah bikin orang hilang arah. Yuk, simak mitos-mitos komunikasi ini biar nggak salah langkah lagi!

1. Menggunakan kata-kata rumit tanpa konteks jelas

Ilustrasi wanita ngobrol sambil menikmati minuman (freepik.com/freepik)

Pakai istilah kayak “paradigma eksistensialisme” atau “framework multidimensional” kedengerannya keren, kan? Tapi, kalau audiensmu nggak paham, mereka cuma bakal mikir, “Apaan, sih?”

Coba deh pakai bahasa yang sederhana dan relevan. Pesan yang jelas lebih penting daripada bikin orang kagum (tapi bingung). Intinya, less is more.

2. Terus berbicara tanpa memberi ruang untuk orang lain

Ilustrasi ngobrol dengan temean (freepik.com/katemangostar)

Siapa yang suka banget ngejelasin panjang lebar, sampai lupa ngasih kesempatan orang lain buat ngomong? Padahal, komunikasi yang efektif itu two-way street!

Dengerin apa yang lawan bicara mau sampaikan. Kalau kamu terus mendominasi pembicaraan, orang lain bisa merasa nggak dihargai. Jadi, stop jadi monolog master, dan mulai ngobrol dengan seimbang.

3. Menghindari pertanyaan karena takut terlihat kurang tahu

Ilustrasi wanita ngobrol dengan teman (freepik.com/freepik)

Banyak yang mikir, kalau kita nanya, bakal kelihatan kurang pintar. Padahal, bertanya itu tanda kalau kamu peduli dan pengin belajar lebih banyak.

Jangan ragu buat nanya, apalagi kalau itu bisa bikin diskusi jadi lebih hidup. Nanya itu keren, kok, karena kamu nunjukin rasa ingin tahu dan nggak sok tahu.

4. Membicarakan topik yang terlalu teknis tanpa menjelaskan

Ilustrasi orang sedang berinteraksi (freepik.com/freepik)

Bahas soal “blockchain” atau “AI-driven marketing” tanpa kasih konteks? Hmm, jangan heran kalau audiensmu kehilangan fokus.

Sebelum bahas topik berat, coba jelasin dasarnya dulu. Misalnya, kenapa topik ini penting, apa dampaknya, dan gimana itu relevan sama audiensmu. Gampang kan?

5. Memaksa untuk selalu memberikan solusi, bukan mendengarkan

Ilustrasi wanita sedang ngobrol dengan teman (freepik.com/freepik)

Ketika teman curhat soal masalah, kadang kita refleks langsung kasih solusi. Tapi tahu nggak? Kadang mereka cuma butuh seseorang buat mendengarkan, bukan ceramah soal apa yang harus mereka lakukan.

Cobalah lebih fokus pada perasaan mereka. Dengan jadi pendengar yang baik, kamu bisa memberikan dukungan emosional yang jauh lebih berarti.

Jadi, gimana? Masih mau terjebak di mitos-mitos komunikasi yang bikin bingung? Yuk, mulai belajar komunikasi yang simpel, jelas, dan penuh perhatian. Selain bikin pesanmu nyampe, kamu juga bisa lebih connect sama orang-orang di sekitarmu. Karena, di akhir hari, komunikasi itu tentang hubungan, bukan kompetisi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
SG Wibisono
EditorSG Wibisono
Follow Us