Setiap orang pasti pernah dilanda rasa malas. Sering kali, kondisi ini bukan karena benar-benar enggan bergerak, melainkan karena otak sedang masuk ke energy preservation mode—situasi ketika otak memilih kenyamanan jangka pendek ketimbang tujuan jangka panjang. Akibatnya, kita cenderung menunda pekerjaan, menghindar, atau merasa bersalah karena tak produktif.
Kabar baiknya, otak bisa “ditipu”. Dengan memahami bagaimana otak merespons kebiasaan, imbalan, dan konteks, kita bisa memunculkan kembali motivasi yang redup. Berikut lima trik psikologis yang bisa membantu mengatasi rasa malas.
