Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sedang memanjatkan do'a (pixabay.com/Iqbal Nuril Anwar)

Samarinda, IDN Times - Saat seorang Muslim memiliki hajat atau menghadapi kesulitan, doa menjadi sandaran utama. Mengadukan semua masalah kepada Allah SWT, berharap diberi kemudahan dan jalan keluar, adalah bentuk penghambaan yang penuh harapan.

Syekh Ali Jaber dalam bukunya "Amalan Ringan Paling Menakjubkan" menyatakan bahwa apa pun cobaan dan ujian yang dihadapi, selama kita masih berdoa, tidak ada yang namanya putus asa. Meski kita tidak tahu kapan doa akan diijabah, Allah sangat menyukai ketika seorang hamba berdoa kepada-Nya dengan tulus dan ikhlas. Lebih lanjut, Syekh Ali Jaber memberikan tujuh cara dan sikap berdoa agar cepat dikabulkan. Simak, yuk!

1. Pilih waktu yang mustajab untuk berdoa

ilustrasi berdo'a ketika waktu mustajab (pixabay.com/Samer Chidiac)

Ketika berdoa, kita dianjurkan untuk memilih waktu khusus untuk memanjatkannya. Berdoa di waktu-waktu yang mustajab akan memperbesar peluang doa kita segera terkabul. Di antara waktu-waktu mustajab yang dianjurkan untuk berdoa antara lain sebagai berikut:

  1. Di sepertiga malam.
  2. Ketika sujud dalam salat.
  3. Antara azan dan iqamah.
  4. Hari Jumat di waktu antara Asar dan Magrib. 
  5. Menjelang berbuka puasa, dan
  6. Ketika turun hujan.

2. Yakin bahwa doa pasti akan dikabulkan

ilustrasi berdo'a dengan penuh keyakinan (pixabay.com/Liyaquath Ali Koottakkil)

Ketika seseorang merasa telah berusaha maksimal dan tekun berdoa namun merasa bahwa doanya belum juga dikabulkan, ini dapat menimbulkan keraguan terhadap Allah. Dalam berdoa, kita seharusnya menghindari keraguan semacam ini. Tugas kita hanyalah untuk terus berdoa dengan keyakinan bahwa Allah akan mengabulkan doa kita, sebagaimana yang dinyatakan dalam firman-Nya:

"Allah berfirman, 'Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku adalah dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka memenuhi perintah-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka berada dalam kebenaran.'" (QS Al-Baqarah: 186)

3. Berdoa dengan khusyuk

ilustrasi berdo'a dengan khusyuk (pixabay.com/Rudy Arra)

Sering kali, seseorang berdoa dengan bahasa Arab tanpa memahami artinya. Ada juga yang ketika berdoa tidak menyadari apa yang dia ucapkan karena pikirannya ke mana-mana. Pun ada yang ketika berdoa bersama malah sibuk merekam atau sambil main HP dan hanya sebatas ikut mengucap amin saja.

Hal ini menunjukkan kelalaian dalam berdoa. Padahal doa akan cepat sampai ketika doa dipanjatkan dengan khusyuk dan sepenuh hati. Tidak menjadi masalah memanjatkan doa dengan bahasa sendiri karena Allah Maha Tahu, yang terpenting hati ikut hadir berdoa kepada Allah. 

Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

"Allah tidak akan mengabulkan doa seseorang yang lalai saat berdoa." (HR At Tirmidzi)

4. Awali dengan memuji Allah

ilustrasi berdo'a dengan memuji nama Allah (pixabay.com/Mohamed Hassan)

Allah memiliki asmaul husna yang berarti nama-nama Allah yang baik. Ketika berdoa, awali dengan menyebut nama Allah yang maknanya sesuai hajat kita. Pilih nama Allah yang artinya sesuai dengan doa yang akan dipanjatkan. Misalnya, Yaa Allah Yaa Ghafur (Maha Pengampun) ampunilah aku. Yaa Allah Yaa Razaq (Maha Pemberi Rezeki) karuniakan kepadaku rezeki yang halal.

Hal ini didasarkan hadis Rasulullah yang artinya:

"Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh orang ini telah meminta kepada Allah dengan ismullah al-adzam (nama Allah yang paling agung), di mana  ketika seseorang berdoa dengan menyebut nama itu, maka doanya akan diijabah. Dan apabila dia meminta kepada Allah, dengan menyebut nama itu, maka dia akan diberi." (HR At Tirmidzi)

5. Membaca selawat kepada Nabi Muhammad SAW

ilustrasi bershalawat atas nabi (pixabay.com/Javad Esmaeili)

Ketika berdoa, seseorang boleh bertawasul dengan tujuan supaya Allah lekas mengabulkan doanya. Bertawassul adalah berdoa melalui perantara atau wasilah berupa amal saleh seperti salat dan sedekah. Selawat kepada Nabi Muhammad juga bisa menjadi wasilah terkabulnya doa. Diriwayatkan dari Zirr, dari Abdullah, ia berkata:

Aku pernah salat dan kala itu Abu Bakr dan ‘Umar bersama dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika aku duduk, aku memulai doaku dengan memuji Allah, lalu berselawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian aku berdoa untuk diriku sendiri. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Mintalah, engkau akan diberi. Mintalah, engkau akan diberi.” (HR At Tirmidzi Nomor 593)

6. Memohon ampun kepada Allah

ilustrasi orang beristighfar (pixabay.com/Stock Snap)

Doa yang belum terkabul bisa jadi disebabkan oleh dosa-dosa yang telah dilakukan yang menjadi penghalang antara doa dan Allah. Oleh karena itu, penting untuk memohon ampunan Allah dengan beristighfar sebelum berdoa, sebagai langkah untuk menghapus penghalang tersebut. Ketika Allah mengampuni hamba-Nya, Dia akan mempermudah segala urusan-urusannya. Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang banyak beristighfar, niscaya Allah akan memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya, dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR Ahmad)

7. Berdoa dengan suara yang lembut

ilustrasi berdo'a dengan suara lembut (pixabay.com/Aamir Mohd Khan)

Salah satu adab dalam berdoa adalah menggunakan suara yang lembut. Tidak perlu mengeraskan suara apalagi sampai berteriak, karena Allah Maha Mendengar dan sangat dekat dengan hamba-Nya. Allah Ta'ala berfirman:

"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS Al-A'raf: 55)

Berdoa ibarat mengayuh sepeda. Setiap doa yang dipanjatkan berulang-ulang seperti setiap kayuhan yang akan membawa kita menuju tujuan. Maksimalkan ikhtiar dan jangan pernah putus asa dalam berdoa, ya! Insya Allah, Allah pasti akan menjawab pada waktu yang tepat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team