Meluruskan Mitos, Apakah Ledakan Marah Membuat Sehat?
Tersenggol sedikit ngamuk, sensi deh!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Setiap individu mengalami tekanan dalam kehidupannya. Namun, tidak semua orang mampu mengendalikan diri dengan baik dalam menghadapinya. Dari deadline yang mengejar, rekan kerja yang menjengkelkan, hingga tuntutan pekerjaan yang tinggi, semuanya dapat menumpuk dan menciptakan rasa ingin meledak dalam diri.
Marah seringkali menjadi pelampiasan atas tekanan ini. Marah kepada diri sendiri, kepada orang lain, atau bahkan terhadap situasi yang membuat stres. Apakah Anda juga sering merasa marah?
Namun, marah yang tidak terkendali bahkan hanya untuk sebentar dapat memiliki dampak besar, tidak hanya pada diri sendiri tetapi juga pada orang lain di sekitar kita. Sarwendah Indrarani, S.Psi, M.Psi., seorang psikolog dari Klinik Fajar Darma Balikpapan, mengungkapkan ada 5 mitos tentang marah yang perlu kita cek faktanya di sini.
1. Melampiaskan ledakan kemarahan itu sehat
Mitos 1: Tidak apa-apa memiliki ledakan kemarahan. Sehat untuk melepaskan, mengekspresikan, dan melepas kemarahan.
Fakta: Membiarkan ledakan dan melampiaskan kemarahan dapat menjadi bentuk agresi. Selain itu, melepaskan kemarahan juga dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Tindakan yang diambil saat marah juga dapat membahayakan orang lain, dan dapat berdampak seperti menyebabkan sakit hati. Lebih lanjut, ledakan kemarahan tidak akan menyelesaikan masalah secara efektif.
Baca Juga: Jangan Marah-Marah, Ini 5 Cara Mudah Meluapkan Emosi Secara Positif