Luka masa kecil tidak selalu tampak secara kasat mata. Namun tanpa disadari, ia tinggal dan tumbuh bersama kita, memengaruhi cara berpikir, merasakan, serta merespons dunia. Banyak perilaku orang dewasa yang terlihat “aneh” atau “tidak rasional” sejatinya merupakan mekanisme perlindungan diri yang terbentuk sejak kecil. Dulu mungkin menyelamatkan, kini justru membatasi.
Pengalaman seperti pengabaian emosional, kritik berlebihan, kehilangan figur aman, atau tekanan lingkungan membentuk keyakinan tertentu tentang diri dan dunia. Keyakinan inilah yang kemudian memengaruhi cara seseorang mencintai, bekerja, membangun relasi, dan menghadapi konflik.
Berikut lima bentuk luka masa kecil yang sering terbawa hingga dewasa, agar kamu bisa lebih memahami diri sendiri dan membuka jalan menuju pemulihan.
