Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang wanita sedang berfoto di antara bunga-bunga.
Ilustrasi Cara Menemukan Makna Hidup Menurut Psikologi Eksistensial. (pexels.com/Sofia Sukharnikova)

Banyak orang menjalani hidup dengan rutinitas yang sama—bekerja, beraktivitas, dan berusaha terlihat bahagia—namun di dalam hati merasa kosong. Dalam psikologi eksistensial, perasaan hampa ini bukan tanda kelemahan, melainkan sinyal bahwa seseorang sedang mencari makna hidup. Viktor E. Frankl, psikiater sekaligus penyintas kamp konsentrasi Nazi, menekankan bahwa manusia mampu bertahan menghadapi penderitaan jika ia menemukan maknanya. Bukan penderitaan yang menghancurkan, tetapi ketidakmampuan memahami alasan di baliknya.

Psikologi eksistensial melihat bahwa makna hidup tidak bisa diberikan oleh orang lain. Ia harus ditemukan melalui pengalaman, refleksi, dan keberanian menghadapi kenyataan. Makna sering tersembunyi dalam hal-hal sederhana: kasih sayang, pekerjaan yang dilakukan sepenuh hati, atau keputusan untuk tetap berbuat baik meski hidup tidak mudah.

Berikut tujuh cara menemukan makna hidup menurut prinsip psikologi eksistensial:

1. Sadari bahwa hidup tidak selalu harus punya jawaban instan

Ilustrasi Quotes Self-Acceptance untuk Menerima Segala Baik dan Buruk Dirimu. (pexels.com/Erik Mclean)

Banyak orang cemas karena menginginkan kepastian: tentang masa depan, tujuan, atau makna penderitaan. Padahal hidup tidak selalu butuh jawaban; ia perlu dijalani. Saat kamu berhenti menuntut kepastian, kamu memberi ruang untuk belajar dari perjalanan itu sendiri. Seperti kata Frankl, “Jangan tanya apa makna hidup, tapi biarkan hidup yang menanyaimu.”

2. Terimalah penderitaan sebagai bagian dari pertumbuhan

ilustrasi memandang ke langit (pexels.com/Vintxg Rikoz)

Penderitaan adalah bagian dari hidup. Yang membedakan seseorang yang berkembang adalah cara ia menafsirkan penderitaannya. Dengan bertanya “apa yang bisa kupelajari dari ini?”, luka dapat berubah menjadi kebijaksanaan dan empati.

3. Hidup selaras dengan nilai yang kamu percaya

Ilustrasi Quotes Self-Identity untuk Merenungkan Siapa Diri Kamu Sebenarnya. (pexels.com/Gustavo Fring)

Makna hidup muncul ketika tindakan selaras dengan nilai yang diyakini. Autentisitas berarti berani hidup sesuai hati nurani, bukan sekadar mengikuti ekspektasi sosial. Ketika kamu setia pada nilai-nilai itu, kepuasan batin hadir tanpa perlu validasi dari luar.

4. Temukan arti dalam hubungan dengan orang lain

Ilustrasi Cara Mengomunikasikan Perasaan tanpa Menyalahkan Orang Lain. (pexels.com/Julia Larson)

Makna hidup sering ditemukan melalui hubungan manusia. Dalam mencintai, berbagi, atau menolong, kamu bukan hanya membuat orang lain lebih baik, tetapi juga menemukan makna bagi dirimu. Frankl menyebut cinta sebagai salah satu sumber makna terdalam.

5. Gunakan kebebasanmu untuk bertanggung jawab atas pilihan hidup

Ilustrasi Quote tentang Self-Realization untuk Menyadari Potensi Sejati Dirimu. (pexels.com/Horacio Rojas)

Psikologi eksistensial menekankan kebebasan dan tanggung jawab. Kamu bebas memilih arah hidup, tetapi setiap pilihan punya konsekuensi. Ketika kamu berhenti menyalahkan masa lalu atau keadaan, kamu menciptakan kendali atas hidupmu sendiri.

6. Lakukan sesuatu yang lebih besar dari dirimu sendiri

Ilustrasi Tips agar Tidak Mudah Tersinggung Menurut Psikologi Sosial. (pexels.com/Du Tử Mộng)

Makna tumbuh ketika seseorang keluar dari lingkaran egonya. Self-transcendence dapat berupa membantu orang lain, menjaga lingkungan, berbagi ilmu, atau melakukan kebaikan kecil. Menyadari bahwa hidupmu berdampak memberi rasa berarti yang mendalam.

7. Temukan keindahan dalam hal-hal sederhana

Ilustrasi Cara Psikologi Melihat Hubungan antara Disiplin dan Kebahagiaan. (pexels.com/Ksenia Chernaya)

Makna tidak selalu datang dari pencapaian besar. Ia muncul dalam momen kecil: tawa, udara sore, kopi hangat, atau doa dalam keheningan. Hadir penuh dalam momen kini membuatmu melihat keindahan hidup apa adanya, tanpa penyesalan atau kecemasan berlebih.

Menemukan makna hidup bukan tujuan akhir, melainkan perjalanan menjadi manusia yang lebih sadar akan dirinya. Setiap orang punya jalannya masing-masing, dan makna sejati lahir dari keberanian menatap diri sendiri lalu berkata, “Hidupku tidak sempurna, tapi aku bersyukur menjalaninya.”

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Topics

Editorial Team