Banyak orang menjalani hidup dengan rutinitas yang sama—bekerja, beraktivitas, dan berusaha terlihat bahagia—namun di dalam hati merasa kosong. Dalam psikologi eksistensial, perasaan hampa ini bukan tanda kelemahan, melainkan sinyal bahwa seseorang sedang mencari makna hidup. Viktor E. Frankl, psikiater sekaligus penyintas kamp konsentrasi Nazi, menekankan bahwa manusia mampu bertahan menghadapi penderitaan jika ia menemukan maknanya. Bukan penderitaan yang menghancurkan, tetapi ketidakmampuan memahami alasan di baliknya.
Psikologi eksistensial melihat bahwa makna hidup tidak bisa diberikan oleh orang lain. Ia harus ditemukan melalui pengalaman, refleksi, dan keberanian menghadapi kenyataan. Makna sering tersembunyi dalam hal-hal sederhana: kasih sayang, pekerjaan yang dilakukan sepenuh hati, atau keputusan untuk tetap berbuat baik meski hidup tidak mudah.
Berikut tujuh cara menemukan makna hidup menurut prinsip psikologi eksistensial:
