6 Tips Budgeting untuk Kamu yang Penghasilannya Tidak Tetap

Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah menghitung berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk menutupi pengeluaran dasar setiap bulannya. Pengeluaran ini meliputi kebutuhan yang tidak bisa kamu tunda atau hindari, seperti:

• Sewa tempat tinggal dan tagihan listrik atau air
• Biaya makan sehari-hari
• Transportasi
• Pembayaran pinjaman
• Asuransi kesehatan atau biaya medis

Jumlahkan seluruh pengeluaran tersebut untuk mengetahui berapa angka minimal yang harus dikeluarkan setiap bulannya. Jika ada pengeluaran yang sifatnya variabel, seperti biaya makan atau transportasi, kamu bisa mengestimasi dengan menghitung rata-rata dari bulan-bulan sebelumnya.

Selain pengeluaran esensial, kamu pasti juga memiliki pengeluaran untuk hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu penting tapi sering kali memakan sebagian dari anggaran bulanan. Pengeluaran non-esensial ini bisa berupa:

• Belanja pakaian, sepatu, atau aksesoris
• Makan di luar atau pesan antar makanan
• Berlangganan gym atau aplikasi streaming
• Hadiah ulang tahun atau liburan

Cobalah melihat kembali riwayat transaksi dari rekening atau kartu kreditmu, lalu hitung berapa rata-rata uang yang kamu habiskan untuk hal-hal ini setiap bulan. Setelah itu, kamu bisa menentukan di pos mana bisa mengurangi pengeluaran agar tetap bisa menabung atau menghadapi bulan-bulan yang penghasilannya kurang stabil.

Saat memiliki penghasilan tidak tetap, dana darurat adalah penyelamatmu. Dana darurat berfungsi untuk menutupi kebutuhan mendesak yang tak terduga, seperti jika kamu sakit, kehilangan pekerjaan sementara, atau ada kerusakan besar pada kendaraan. Idealnya, dana darurat ini mampu menutupi pengeluaran selama enam bulan.

Namun, jika angka tersebut terasa terlalu besar, mulailah dengan menabung secara bertahap. Anggap saja menabung untuk dana darurat sebagai salah satu tagihan bulanan yang harus dibayar. Dengan begitu, seiring waktu jumlahnya akan terkumpul dan memberikan rasa aman untuk menghadapi situasi tak terduga.

Salah satu cara untuk membuat budgeting lebih mudah adalah dengan menghitung rata-rata pendapatan bulanan. Walaupun penghasilanmu bervariasi setiap bulannya, kamu bisa menghitung total pendapatan dalam satu tahun, lalu membaginya menjadi 12. Hasil pembagian ini bisa kamu gunakan sebagai acuan penghasilan bulanan.

Dengan cara ini, kamu bisa mengelola pengeluaran dan menyesuaikan gaya hidup berdasarkan angka rata-rata tersebut. Jika pendapatan di bulan tertentu lebih besar dari biasanya, kamu bisa menyimpan sisanya untuk menutup bulan-bulan di mana penghasilan lebih rendah.

Saat penghasilanmu lebih besar dari biasanya, misalnya karena mendapat bonus, hadiah, atau hasil penjualan barang yang tidak terpakai, sebaiknya simpan kelebihannya untuk dana darurat atau pembayaran utang.

Jika kamu masih memiliki utang, gunakan kelebihan ini untuk membayar lebih dari jumlah minimum agar utang lebih cepat lunas dan mengurangi bunga yang harus dibayar. Dengan mengelola kelebihan pendapatan dengan bijak, kamu bisa memperbaiki kesehatan finansialmu dan mengurangi beban utang secara bertahap.

Metode zero-sum budgeting berarti kamu mengalokasikan setiap rupiah yang diterima ke dalam pos-pos pengeluaran, tabungan, dan dana darurat, sehingga di akhir bulan saldo yang tersisa adalah nol. Ini bukan berarti kamu menghabiskan seluruh uangmu, melainkan setiap uang yang didapatkan sudah memiliki tujuan yang jelas, baik untuk pengeluaran rutin atau simpanan.

Jika ternyata pendapatan bulan itu kurang, cobalah melihat pengeluaran non-esensial dan kurangi di sana. Mungkin kamu gak akan langsung mahir dalam satu bulan, tapi dengan mencoba metode ini secara konsisten, kamu akan semakin terbiasa mengelola uang secara efektif.

Mengatur keuangan dengan penghasilan yang tidak tetap memang menuntut kedisiplinan dan kesabaran. Namun, dengan memahami pengeluaranmu, menabung secara rutin, dan menggunakan metode budgeting yang tepat, kamu bisa hidup dengan lebih tenang tanpa khawatir setiap akhir bulan.

Ingat, kuncinya adalah beradaptasi dan selalu mengevaluasi anggaran secara berkala agar tetap sesuai dengan kondisi keuanganmu. Kamu pasti bisa!