Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

10 Nasihat Bijak Gus Baha Untuk Jalani Hidup yang Penuh Berkah

potret Gus Baha (instagram.com/pojokpesantren._)

Nama besar Kiai Haji Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa dengan Gus Baha agaknya tak asing lagi di telinga umat muslim. Beliau merupakan tokoh ulama besar Nahdlatul Ulama sekaligus seorang ahli tafsir yang berasal dari Rembang, Jawa Tengah.

Terkenal karena kesederhanaannya, Gus Baha kerap kali memberikan petuah-petuah yang bijaksana dalam setiap kajiannya. Disamping itu, beliau banyak diidolakan oleh kaum muda karena tutur kata dan tindak tanduknya dapat memberikan pedoman hidup di tengah kehidupan yang dewasa ini banyak tuntutannya.

Di antara nasihat beliau, beberapa di antaranya dapat kalian simak berikut ini.

1. Tidur memang tak bisa mengobati banyak hal, tapi dengan mengistirahatkan tubuh sejenak kita bisa jadi lebih siap menghadapi hidup

ilustrasi seorang wanita sedang tidur (pexels.com/Ketut Subiyanto)

"Jika dalam menghadapi hidup ada momen yang sangat berat, sehingga tak kuasa membendung tangis, maka istirahatlah sebentar. Kadang, beban itu perlu dilepaskan sebentar, tidak harus dipikul terus."
"Tidur itu lebih baik daripada meragukan takdir."

2. Kamu gak perlu risau apalagi khawatir bila jalan yang kamu pilih berbeda dengan yang lain, sebab tak ada yang salah dengan menjadi diri sendiri

ilustrasi seorang pria sedang menikmati waktu sendiri (pexels.com/Riccardo)

"Tidak menjadi apa pun juga tidak masalah. Tidak dikenal orang juga tidak masalah. Tidak diakui keberadaannya juga tidak masalah. Tidak dihormati juga tidak masalah. Justru bisa bersembunyi dari perhatian banyak orang malah lebih leluasa dan santai."
"Sabarmu akan terbayar, lelahmu akan hilang, sakitmu akan sembuh, kamu harus ingat, Allah tidak buta."

3. Selain berikhtiar atau berusaha dengan bersungguh-sungguh, kita gak boleh mengesampingkan dahsyatnya kekuatan doa

ilustrasi keluarga menikmati waktu bersama (pexels.com/William Fortunato)

"Yang paling penting dari doa itu adalah pengakuan bahwa kita lemah dan butuh Allah. Soal hajatmu terkabul atau tidak, itu tidak penting, Allah sudah tahu. Kalau sudah gitu, baru berlaku kaidah doa adalah ruhnya ibadah."
"Allah akan mengganti semua luka yang pernah engkau rasakan dengan kebahagiaan yang tak pernah terduga."

4. Sebagaimana tumbuhan dan hewan yang hidup di muka bumi ini, rezeki manusia juga sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Jadi, berhenti merasa cemas ya!

ilustrasi seorang pria sedang bersujud (pexels.com/Michael Burrows)

"Seorang lelaki, harus menjadi petarung. Bukan petarung dalam hal fisik. Melainkan dalam hal keberanian. Hidup harus berani. Harus ada unsur berjuang. Setidaknya berjuang melawan rasa takut tidak punya uang."
"Sibuk terberat adalah taat, taat terberat yaitu menyabari keadaan."

5. Meski kata sebagian orang rumput tetangga biasanya jauh lebih hijau. Eits, tapi ada baiknya kamu gak perlu membandingkan kisah hidupmu lho

ilustrasi pasangan sedang berbelanja (pexels.com/Jack Sparrow)

 

"Kunci kenikmatan cuma satu, yaitu jangan melihat kenikmatan orang lain."
"Kenapa kita sedemikian ribet dalam hidup, karena kita terlalu berlebihan dan menginginkan banyak hal yang sebenarnya tidak diperlukan."

Kalau belakangan ini kalian lagi dilanda perasaan gundah tak menentu, bisa jadi hal tersebut justru adalah pertanda dari Allah agar kamu semakin mendekatkan diri kepada-Nya. Semua hal yang terjadi dalam hidupmu pasti membawa hikmah dan pembelajaran yang akan membuatmu tumbuh jadi pribadi yang lebih baik lagi.

Ketika kamu tak tahu harus mulai memperbaiki diri dari mana, cobalah perbaiki salatmu dulu. Apabila perlu, kamu juga bisa mengikuti kajian-kajian keagamaan. Nah beberapa kalimat bijak dari Gus Baha di atas juga dapat menjadi selingan yang reflektif untuk pertumbuhan spiritualmu. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
Agustin Fatimah
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us