5 Prinsip Teladan seperti Pendekar Samurai Miyamoto Musashi

Memaknai kehidupan dari pendekar samurai asal Jepang

Samarinda, IDN Times - Pada zaman Edo sekitar tahun 1603, terdapat seorang filsuf, penulis, dan pendekar samurai terkenal dari Jepang bernama Miyamoto Musashi. Musashi, yang lahir pada tahun 1584 dengan nama lengkap Shinmen Musashi No Fujiwara No Genshin, menjadi salah satu pendekar samurai paling legendaris dalam sejarah Jepang.

Musashi dikenal karena fokus dan keterampilannya yang luar biasa dalam bertarung. Semasa hidupnya, ia menerapkan sejumlah prinsip hidup yang membantunya menaklukkan berbagai lawan dengan mudah. Sebelum meninggal dunia, Musashi meninggalkan dua puluh satu catatan yang kemudian dikenal sebagai ajaran Dokkōdō (獨行道).

Dari ajaran tersebut, terdapat lima prinsip penting yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari:

1. Terima semua hal sebagaimana adanya

5 Prinsip Teladan seperti Pendekar Samurai Miyamoto Musashiilustrasi bersyukur (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Prinsip pertama Musashi adalah menerima segala sesuatu sebagaimana adanya, yang secara umum dapat diartikan sebagai bersyukur. Banyak dari kita mungkin merasa kurang puas meski telah memiliki rumah mewah, mobil, dan kehidupan yang nyaman.

Namun, Musashi menekankan pentingnya bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini, agar terhindar dari sikap serakah dan tamak. Dengan bersyukur, kita bisa lebih menghargai kehidupan dan tidak terus-menerus mencari lebih banyak hal yang bersifat material.

2. Jangan mencari kesenangan yang bersifat sementara

5 Prinsip Teladan seperti Pendekar Samurai Miyamoto Musashiilustrasi wanita berbelanja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Musashi juga mengajarkan pentingnya hidup sederhana dan bijaksana dalam mengelola kebutuhan. Kehidupan yang singkat tidak seharusnya membuat kita mengejar kesenangan sesaat yang hanya memuaskan hawa nafsu.

Kebiasaan mengutamakan kebutuhan tersier karena gengsi dapat membawa kesengsaraan di masa depan. Prinsip ini menekankan pentingnya fokus pada kebutuhan primer dan tidak terjebak dalam keinginan yang tidak mendasar.

Baca Juga: 20 Tempat Wisata di Samarinda untuk Liburan Semakin Berkesan

3. Jangan pernah menyesali yang telah dilakukan

5 Prinsip Teladan seperti Pendekar Samurai Miyamoto Musashiilustrasi pria menyesal (pexels.com/Andrew Neel)

Kegagalan sering kali memicu penyesalan mendalam. Namun, Musashi percaya bahwa kegagalan menyimpan pelajaran berharga yang bisa kita gunakan untuk memperbaiki kehidupan ke depannya.

Oleh karena itu, ia mengajarkan agar kita tidak menyesali hasil usaha, meskipun berakhir dengan kegagalan. Sebaliknya, kegagalan harus dijadikan motivasi untuk terus berusaha dan tumbuh.

4. Jauhi sifat cemburu

5 Prinsip Teladan seperti Pendekar Samurai Miyamoto Musashiilustrasi cemburu terhadap teman (pexels.com/Keira Burton)

Musashi juga menekankan pentingnya menjauhkan diri dari rasa cemburu. Ketika melihat orang lain lebih sukses atau mencapai sesuatu lebih dulu, kita harus ingat bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda.

Musashi berpesan untuk tidak cemburu terhadap kesuksesan orang lain, karena setiap individu sedang berada dalam proses menuju kesuksesan mereka masing-masing.

5. Jangan takut pada kematian

5 Prinsip Teladan seperti Pendekar Samurai Miyamoto Musashiilustrasi batu nisan (pexels.com/Brett Sayles)

Kematian adalah bagian tak terelakkan dari kehidupan. Musashi menyadari bahwa sebagai seorang samurai, ia selalu menghadapi ancaman kematian, terutama dari musuh-musuh yang ingin mengalahkannya.

Namun, ia tidak membiarkan rasa takut akan kematian menghentikannya untuk bertarung. Musashi menghadapi kematian dengan keberanian, yang menjadi salah satu faktor yang membuatnya dikenang sebagai pendekar samurai legendaris.

Baca Juga: 10 Makanan Khas Samarinda, Ada Makanan Berat sampai Dessert!

Chand Pangestu Photo Community Writer Chand Pangestu

writing is healing | IG: nulisbarengchan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya