Mantan Wali Kota Balikpapan Imdaad Hamid bersama masyarakat. Foto Instagram Baznas Balikpapan
Visi dan misi pembangunan Imdaad masih diterapkan di Balikpapan hingga kini. Impiannya agar Balikpapan bukan hanya menjadi barometer pembangunan di Kalimantan, tetapi juga untuk kawasan Indonesia Timur. Imdaad sangat yakin, Balikpapan nantinya akan menjadi masa depan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Situasi yang disandingkan dengan kondisi kepadatan di Pulau Jawa, membuat pembangunan semestinya bergeser ke pulau lainnya.
Dalam hal ini, Imdaad berpendapat, pemerintah pusat semestinya bisa mempertimbangkan agar mulai memfokuskan pembangunan ke Kalimantan di mana salah satu pilihan adalah Balikpapan. Visi ke depan yang mulai terbukti dengan penunjukkan Penajam Paser Utara-Kutai Kartanegara sebagai Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Karena itu, Imdaad getol mendorong agar Balikpapan fokus dalam mengembangkan potensi sebagai kota jasa dan perindustrian di Kalimantan. Mengingat begitu banyak industri multinasional, seperti kilang minyak Pertamina, kawasan industri Kariangau, hingga Bandar Udara Internasional Sepinggan Balikpapan.
Masyarakat Balikpapan yang pluralis dan heterogen, diminta agar terus menerus meningkat sumber daya manusia (SDM) lewat pembangunan Sekolah Tinggi Politeknik Negeri Balikpapan dan Institut Teknologi Kalimantan (ITK).
Imdaad pula menjadi satu-satunya kepala daerah di Kaltim yang menolak keberadaan pertambangan batu bara di wilayahnya. Sejak awal ia berpendapat, industri pertambangan lebih banyak memberikan mudarat daripada manfaat bisa diberikan kepada daerah.