Mencintai diri sendiri bukan sekadar slogan motivasi atau kalimat indah di media sosial. Ia adalah proses panjang untuk mengenali luka, menerima kekurangan, serta memperlakukan diri dengan empati. Banyak orang merasa telah mencintai diri sendiri, padahal sebenarnya mereka hanya bertahan—mengabaikan rasa lelah, menuruti ekspektasi orang lain, dan menekan emosi yang seharusnya diberi ruang.
Cinta diri sejati tercermin dari tindakan nyata yang memulihkan, bukan sekadar kata-kata. Ketika seseorang mulai mencintai dirinya dengan tulus, perubahan pun terjadi. Bukan karena hidup tiba-tiba menjadi sempurna, melainkan karena ia menjadi lebih sadar, tenang, dan jujur pada dirinya sendiri.
Berikut lima hal penting yang umumnya disadari ketika seseorang benar-benar mulai mencintai dirinya.
