Balikpapan, IDN Times - Sikap anggun dengan tutur kata pelan dan sederhana menjadi ciri khasnya, namun bukan berarti Andi Sri Juliarty tak tegas. Dia hanya mencoba menyesuaikan diri kepada siapa berbicara.
Dio, demikian ia disapa oleh banyak orang. Sosok yang beberapa bulan terakhir ini wara-wiri dalam pemberitaan media Kota Balikpapan. Sejak munculnya pasien COVID-19 pertama di Balikpapan, saat itu juga dia langsung didaulat sebagai Juru Bicara. Dia yang merupakan pimpinan tertinggi di Dinas Kesehatan Kota (DKK) kota Balikpapan itu, siap tak siap harus bersedia mengemban tugas yang diberikan.
Meski begitu, perempuan kelahiran Ujung Pandang, 11 Juli 1968 ini tidak menganggap tugasnya sebagai beban. Kala itu, tepatnya di bulan Maret, dengan sigap dia langsung mengatur strategi antisipasi virus asal Wuhan, Tiongkok, tersebut menyebar di Balikpapan.
"Saat itu dilantik sebagai Kepala Dinas Kesehatan tepatnya ditanggal 26 Juni 2019, dan yah, mendapat tantangan rupanya baru enam bulan menjadi Kepala Dinas, muncul kasus pandemik COVID-19," ucapnya, melalui sambungan telepon, Jumat, 21 Agustus lalu. Dio menganggap permasalahan pandemik merupakan tantangan yang diberikan Tuhan kepadanya.
Sekelumit cerita dibagikan Dio kepada IDN Times, tentang hidup dan kariernya sepanjang berkiprah di dunia medis. Yuk disimak!