Filsafat stoikisme sudah ada sejak 301 SM atau abad ke-3 SM yang dicetuskan oleh filsuf Yunani Kuno di Athena bernama Zeno. Ajaran stoik kemudian dilanjutkan oleh para filsuf Stoa, yakni Chrisippus, Cicero, Epictetus, Marcus Aurelius, hingga Seneca.
Stoikisme dirancang untuk membentuk jiwa manusia agar menjadi tangguh, bahagia, berbudi luhur, dan bijaksana, sehingga mereka berevolusi menjadi individu yang lebih baik dengan kekuatan pikiran dan jiwa yang besar.
Stoikisme dan prinsip-prinsipnya membekali manusia untuk mengarungi sungai kehidupan yang buruk dan penuh tantangan dengan pikiran yang tenang dan hati yang tenang.
Berikut 8 manfaat menerapkan stoikisme untuk hidup selaras dengan alam.