Samarinda, IDN Times - Skipping atau lompat tali ternyata olahraga sederhana yang bisa membakar kalori tubuh lebih cepat. Tak perlu variasi gerakan, kamu cukup melompat saja, itu sudah dapat menggerakkan seluruh bagian tubuh hanya dengan bantuan seutas tali.
Lalu apa saja manfaat dari olahraga skipping?
Sekalipun gerakannya hanya meloncat, lompat tali mampu membentuk otot di beberapa bagian tubuh, terutama otot kaki. Sebab, saat melompat kaki akan bekerja lebih aktif dibandingkan anggota tubuh lainnya. Kaki juga menjadi tumpuan satu-satunya saat skipping, berbeda dengan gerakan push up yang menjadikan kaki dan tangan sebagai tumpuan.
"Namun jika mau menambah massa otot, pola makan dan latihan fisik lainnya menjadi penentu. Tidak bisa hanya skipping," ungkap Dewanda Putra Utama personal trainer di pusat gym Swissbell Hotel Samarinda.
Contohnya, lanjut Dewa, kalau kamu mau membentuk otot punggung, setelah skipping bisa melakukan gerakan pull-up.
Siapa sangka dengan skipping juga melatih diri jadi lebih tangkas dalam bergerak. Setiap repetisi yang dilakukan dapat melatih pikiran untuk lebih cepat memerintahkan semua anggota tubuh untuk melompat dengan kecepatan cukup tinggi, kurang dari satu detik.
Agar lebih semangat, kamu bisa menjadikan dentuman musik cepat untuk memacu semangat dan kecepatan saat melompat.
"Seperti menari, lompat tali memiliki banyak variasi gerakan supaya tidak bosan dengan gerakan meloncat saja," lanjut Dewa.
Variasinya berupa melompat dengan satu kaki, skipping sambil berlari, menyilangkan tali sambil melompat, dan banyak lagi. Lompat tali mampu mengatur ritme gerakan, postur tubuh, dan kecepatan yang tepat. Setiap variasi lompatan membuat setiap anggota tubuh bergerak aktif dan konsentrasi juga meningkat.
"Sebab, untuk bisa melompat cepat dengan seutas tali tanpa terinjak tidak mudah,” ucap dia.
Gerakan melompat dengan tali ini selain melatih kekuatan kaki juga dapat membakar lemak jahat dalam tubuh dengan cepat. Kata Dewa, 60 menit skipping sudah bisa membakar 1000 kalori.
"Tetapi, tergantung kecepatan melompat. Karena pengulangan yang bisa dicapai seseorang kala lompat tali selama sejam pasti berbeda jumlahnya. Ada orang yang dalam satu detik mampu melompat sebanyak tiga repetisi karena sudah jago. Tetapi buat yang masih pemula, tidak mungkin bisa secepat itu," terangnya.
Tetapi Dewa tidak menyarankan skipping untuk para obesitas sekalipun bisa menurunkan berat badan dengan cepat. Saat melompat, kaki menumpu beban lebih besar daripada anggota tubuh lainnya.
"Selain mudah cedera akibat menahan tubuh bagian atas cukup berat, kalau tidak kuat juga bisa mengganggu kekuatan kaki,” ujarnya.
Dewa juga menyarankan untuk menggunakan alas kaki khusus olahraga. "Sepatu yang punya bantalan kaki. Jadi saat melompat bisa aman dan nyaman. Bisa juga memakai matras,” lanjutnya.
Terakhir, pastikan kamu pemanasan sebelum skipping dan pendinginan setelahnya agar tidak merasakan sakit di beberapa bagian tubuh.