Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wanita sedang melihat langit.
Ilustrasi Tips Membangun Kebiasaan yang Tidak Mudah Runtuh. (pexels.com/Laura Oliveira)

Banyak orang ingin membangun kebiasaan baru, namun gagal mempertahankannya. Semangat dan disiplin yang tinggi di awal sering kali memudar seiring waktu, hingga kebiasaan yang dirintis perlahan menghilang. Kondisi ini kerap membuat seseorang merasa tidak konsisten, padahal masalah utamanya bukan pada individu, melainkan pada metode membangun kebiasaan yang kurang tepat.

Dalam psikologi, perubahan perilaku tidak bertumpu pada motivasi besar, melainkan pada sistem kecil yang berkelanjutan. Kebiasaan terbentuk dari rutinitas yang tetap berjalan, bahkan saat motivasi menurun. Dengan strategi yang tepat, kebiasaan bisa menjadi lebih stabil dan tidak mudah runtuh.

Berikut lima tips membangun kebiasaan yang lebih kuat dan berkelanjutan.

1. Mulailah dari kebiasaan kecil yang realistis

Ilustrasi Panduan Psikologis bagi Introvert untuk Membuat Resolusi Tahun Baru. (pexels.com/Mayara Caroline Mombelli)

Memasang target terlalu tinggi di awal justru membuat kebiasaan sulit bertahan. Kebiasaan sederhana, seperti membaca lima menit atau stretching dua menit, lebih mudah diterima otak dan meningkatkan peluang konsistensi. Keberhasilan kecil memberi rasa pencapaian yang memperkuat perilaku.

2. Buat lingkungan yang mendukung kebiasaan

Ilustrasi Sumber Kekuatan Alami Seorang Ekstrovert di Awal Tahun. (pexels.com/KoolShooters)

Lingkungan berperan besar dalam membentuk kebiasaan. Meletakkan buku di tempat terlihat, menyiapkan pakaian olahraga lebih awal, atau mengurangi distraksi di ruang kerja dapat mempermudah tindakan. Lingkungan yang tepat mengurangi ketergantungan pada motivasi.

3. Hubungkan kebiasaan baru dengan rutinitas lama

Ilustrasi wanita yang tersenyum di bawah pohon (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Teknik habit stacking dilakukan dengan mengaitkan kebiasaan baru pada rutinitas yang sudah ada. Misalnya, menulis to-do list setelah membuka laptop atau berjalan kaki setelah makan siang. Cara ini membantu otak membentuk pola yang konsisten.

4. Kenali pola kambuh dan siapkan strategi cadangan

Ilustrasi Hal yang akan Kamu Mengerti setelah Dihancurkan oleh Seseorang. (pexels.com/John Diez)

Kebiasaan sering runtuh saat seseorang lelah, stres, atau sibuk. Dengan mengenali pemicunya, kamu bisa menyiapkan rencana cadangan. Jika tidak sempat melakukan versi ideal, lakukan versi minimal agar kebiasaan tetap berjalan.

5. Beri reward pada konsistensi, bukan hasil besar

Ilustrasi Hal yang akan Kamu Sadari saat Mulai Mencintai Diri Sendiri. (pexels.com/Daniel Schweizer)

Terlalu fokus pada hasil besar membuat kebiasaan mudah ditinggalkan. Yang perlu dihargai adalah konsistensi harian. Memberi apresiasi atas upaya kecil dapat memperkuat motivasi dan menjaga kebiasaan tetap hidup.

Membangun kebiasaan bukan soal kesempurnaan, melainkan kestabilan. Dengan memulai dari langkah kecil, menciptakan lingkungan pendukung, dan menghargai proses, kebiasaan akan menjadi lebih kokoh meski di tengah dinamika hidup.

Itulah lima tips membangun kebiasaan agar tidak mudah runtuh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team