Waspada, Travelling Bisa Menimbulkan Obsesi

Harus memahami arti travelling, bukan sekadar jalan-jalan

Samarinda, IDN Times - Siapa yang tidak suka travelling saat pikiran penat? Kamu pasti langsung setuju bila diberikan waktu untuk libur.

Pelesiran memang dipercaya bisa menghilangkan penat dan menghapus rasa bosan saat aktivitas sehari-hari menjadi rutinitas belaka.

Namun, bepergian juga bisa membuat candu bahkan penggilanya rela menghabiskan banyak uang dan waktu demi bisa pelesiran.

1. Harus ingat hobi bisa membuat rugi

Waspada, Travelling Bisa Menimbulkan Obsesiunsplash/Erik Odin

Saat pelesiran ke tempat yang menyenangkan dan banyak menguras ongkos, kamu tak akan merasa rugi. Sebab dana yang dikucurkan akan diganti dengan dengan kepuasan hati dan semangat baru.

Tetapi kalau sudah candu travelling, bukan rasa puas yang mengisi hati. Tetapi dompet yang lekas tak berisi lagi karena mengalami rugi.

"Kalau pelesiran membuat kamu obsesi sampai timbul kegelisahan tidak travelling, maka bisa dikatakan bahwa sudah termasuk candu," ungkap Wahyu Nhira Utami, psikolog klinis di Poliklinis spesialis Rumah Sakit AW Sjahranie Samarinda.

Candu ini akan mendorong diri untuk merelakan apa saja demi hobi tersebut. Termasuk mengucurkan banyak uang dan waktu sampai terlilit utang bahkan dikeluarkan dari perusahaan karena terus izin atau bolos.

Baca Juga: Mau Berlibur? Ini 10 Tips Travelling Bijak dan Ramah Lingkungan 

2. Pahami tujuan travelling

Waspada, Travelling Bisa Menimbulkan Obsesigallagherbassett.com.au

Melancong ke tempat yang menyenangkan, menenangkan, dan memuaskan mata memang salah satu kebutuhan manusia yang sayang jika tidak dilakukan. Tetapi kenyamanan yang didapat saat berlibur bisa membuat siapa pun enggan untuk kembali ke rutinitas dan ingin terus berlibur.

"Namun perlu waspada kalau tujuan travelling bukan lagi untuk melepas penat. Jika bepergian sudah mampu menggeser skala prioritas dan tanggung jawab, bisa jadi tujuan utama dari travelling salah," lanjut Nhira.

Tujuan dari berlibur memang beragam. Beberapa orang ada yang hanya ingin liburan, mencuci mata dengan pemandangan alam, atau mendapatkan suasana dan orang baru. Tetapi jika tujuan travelling untuk lari dari masalah yang sedang dialami, bisa jadi orang tersebut mengalami gangguan kecemasan.

"Akibatnya, tanggung jawab yang harusnya dikerjakan jadi tidak terkendali dengan baik, diri juga terbiasa untuk menghindari masalah bukan menyelesaikannya," sebut dia.

3. Coba tetapkan skala prioritas

Waspada, Travelling Bisa Menimbulkan Obsesiunsplash/Steven Lewis

Nhira tak menampik, hobi bisa bikin seseorang gamang dalam menentukan prioritas. Itu sebab dirinya menyarankan untuk mengontrol diri, bila tidak keuangan bisa berantakan.

Perlu diingat liburan itu sekadar pelepas stres, bukan skala utama yang harus didahulukan. Duit yang dimiliki jangan dihabiskan untuk liburan saja.

Dia pun menyarankan agar segera evaluasi diri dan waspada akan tujuan bepergian cenderung negatif.

“Ingat hobi itu tidak membawa kepada masalah baru,” pungkasnya.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Cewek Cuek Bin Simpel Saat Travelling Patut Ditiru!

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya