Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Bentuk Kepedulian yang Sebenarnya Dianggap Menyebalkan

ilustrasi menolong (unsplash.com/walre037)

Balikpapan, IDN Times - Kepedulian dan empati adalah cara yang biasa kita lakukan untuk menunjukkan perhatian pada orang lain. Namun sering kali kepedulian tersebut terlihat tidak tulus dan malah dianggap menyebalkan oleh orang yang menerima.

Bukan berarti sombong atau menolak perhatian orang lain, tapi terkadang momennya dan caranya yang kurang tepat. Berikut ini merupakan beberapa bentuk kepedulian yang terkadang dapat menimbulkan reaksi negatif dari orang lain. Yuk, usahakan peduli sewajarnya saja pada lima hal sebagai berikut!

1.Memberikan saran padahal tidak diminta

ilustrasi mendengarkan (pexels.com/shvets-production)

Salah satu bentuk kepedulian yang sering dianggap menyebalkan adalah ketika seseorang terlalu invasif dalam memberikan saran atau solusi untuk masalah orang lain tanpa diminta. Meskipun maksudnya baik, terlalu banyak campur tangan dalam kehidupan pribadi orang lain dapat membuatnya merasa tidak dihargai dan terkekang.

Parahnya lagi, saran atau solusi ini sering kali dianggap benar dan cocok untuk situasi setiap orang. Hanya karena pernah punya pengalaman yang sama, bukan berarti itu akan selalu benar. Memberi saran boleh, tapi ingat, pastikan bahwa saran tersebut diminta, jika tidak, maka lebih baik diam.

2.Terlalu ikut campur pada masalah personal

ilustrasi teman (unsplash.com/rpnickson)

Bentuk kepedulian yang satu ini juga pasti pernah dialami oleh setiap orang. Sikap terlalu ramah yang dikenal oleh masyarakat sosial kita terkadang membuat batasan menjadi semu. Akan sulit membedakan mana urusan yang masuk ranah pribadi, dan mana yang tidak.

Contohnya saja, pertanyaan perihal pasangan, pekerjaan, usia, gaji, anak dan sebagainya, seringkali ditanyakan pada orang lain. Memang ini terkesan biasa saja dan lumrah bagi sebagian orang, tapi ini sangat sensitif. Topik seputar hal pribadi tak selayaknya dibicarakan apalagi dengan orang yang gak terlalu dekat, apalagi hanya dianggap sebagai basa basi.

3.Tidak memberikan ruang untukmu bersedih

ilustrasi tidak berselera makan (pexels.com/a-darmel)

Teman atau orang di sekitar pasti bisa merasakan perbedaan sikap seseorang dari biasanya. Inilah mengapa terkadang sering kali ketika seseorang terlihat bersedih, mereka akan sibuk bertanya ada apa?

Pertanyaan yang diajukan pun akan bertubi-tubi karena mereka penasaran apa yang membuatnya berubah. Hal ini bisa terasa sangat menyebalkan, karena orang yang bersedih terkadang butuh waktu untuk menyendiri dan gak diganggu. Tapi sayangnya, lingkungan sekitar suka terlalu kepo dan mencampuri urusan orang lain.

4.Bersikap sangat ekspresif dalam menunjukkan perhatian

ilustrasi teman (unsplash.com/surface)

Selain itu, terkadang kepedulian bisa terasa menyebalkan ketika seseorang berlebihan dalam mengekspresikan perhatian mereka. Terutama dalam bentuk pesan teks atau panggilan telepon yang terus-menerus. Atau juga pertanyaan yang membombardir tanpa henti.

Meskipun niatnya untuk menunjukkan perhatian, namun kelebihan tersebut dapat membuat penerima merasa terganggu atau bahkan terbebani dengan kehadiran orang lain yang terlalu mendominasi. Penting untuk memberikan ruang dan batasan bagi orang lain untuk menyelesaikan permasalahannya sendiri.

5.Memaksa untuk memberikan bantuan

ilustrasi pasangan bertemu orangtua (pexels.com/nicole-michalou)

Terakhir, bentuk kepedulian yang dirasa menyebalkan adalah bantuan dari orang lain. Jangan salah paham, sebab gak semua bantuan itu benar-benar membantu. Terkadang dengan mendoakan dan tak ikut campur urusan orang lain, itu sudah cukup membantu.

Alih-alih sibuk menawarkan sesuatu yang sebenarnya gak diperlukan, sebaiknya pahami dulu situasinya. Jika seseorang memang benar butuh bantuan fisik atau saran, ia pasti akan meminta. Kita cukup ajukan bantuan secukupnya, dan biarkan ia memilih untuk menerima bantuan tersebut atau tidak.

Penting untuk melihat perbedaan antara menunjukkan kepedulian, menghormati kebutuhan dan preferensi orang lain. Sehingga kita dapat menciptakan hubungan yang lebih sehat dan suportif. Agar nantinya sikap peduli tersebut tidak menimbulkan makna yang berbeda.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
SG Wibisono
EditorSG Wibisono
Follow Us