Samarinda, IDN Times - Jatuh cinta itu indah, tapi gimana kalau gebetanmu masih terjebak di bayang-bayang masa lalunya? Secara status, dia memang sudah putus, tapi hatinya belum sepenuhnya pulih. Duh, rasanya kayak bersaing sama mantannya, kan?
Tapi, tenang! Ilmu sosiologi ternyata punya beberapa konsep yang bisa kamu terapkan buat bantu gebetan move on dan (bonusnya!) bikin dia makin dekat sama kamu. Yuk, simak cara-cara sosiologis buat masuk ke hatinya tanpa terkesan memaksa!
Orang yang belum move on biasanya masih nyaman mengenang masa lalunya. Nah, tugasmu adalah memperkenalkan dia pada dunia baru yang lebih seru! Dalam sosiologi, ini dikenal dengan konsep interaksi sosial, di mana seseorang berhubungan dengan individu atau kelompok lain.
Cara simpelnya? Ajak dia explore tempat baru, kenalin ke teman-teman baru, atau bahkan ajak dia berinteraksi dengan alam. Dengan begitu, pikirannya jadi lebih terbuka dan gak cuma fokus ke mantannya terus.
Menurut teori sosiologi, gemeinschaft of mind adalah kelompok yang terbentuk berdasarkan kesamaan minat dan hobi. Kalau mau bantu gebetanmu lepas dari bayang-bayang mantannya, kenalin dia ke komunitas yang sesuai dengan passion-nya!
Misalnya, kalau dia suka masak, ajak dia gabung ke komunitas kuliner. Atau, kalau dia suka olahraga, coba temani dia ikut kelas workout. Bahkan, kamu juga bisa mulai menyukai hobi yang sama biar makin nyambung dan jadi bagian dari lingkaran sosialnya!
Dalam teori Pierre Bourdieu, ada konsep habitus, yaitu kebiasaan yang terbentuk dari interaksi sosial jangka panjang. Nah, ini bisa jadi trik jitu buat bikin gebetanmu terbiasa sama kamu!
Coba buat rutinitas seru bareng dia, seperti nge-gym bareng, hunting tempat ngopi keren, atau sekadar jalan-jalan tiap weekend. Semakin sering dia menghabiskan waktu denganmu, semakin berkurang pula ruang dalam pikirannya buat mantan.
Dalam sosiologi, ada dua modal penting yang bisa bikin kamu terlihat lebih menarik dibanding mantan gebetanmu: modal ekonomi dan modal budaya.
Kalau mantannya dulu cuma bucin doang tanpa arah, kamu bisa tunjukkan kalau kamu lebih punya visi dalam hubungan!
Max Weber dalam teori tindakan sosial menyebutkan konsep tindakan afektif, yaitu tindakan yang didasarkan pada emosi. Ini bisa kamu manfaatkan dengan menunjukkan ketulusan dan kasih sayangmu ke gebetan.
Misalnya, jadi tempat curhatnya tanpa menghakimi, kasih perhatian kecil yang meaningful, atau sekadar selalu ada di saat dia butuh support. Dengan begitu, dia akan merasa lebih dihargai dan perlahan membuka hatinya buat kamu.
Kalau sudah mencoba berbagai cara tapi dia masih stuck di masa lalu, jangan maksa. Ingat, semua orang punya proses healing masing-masing. Kalau memang dia belum siap buat move on, mungkin dia bukan orang yang tepat untukmu. Dan itu gak apa-apa.
Toh, cinta yang sehat adalah cinta yang berjalan dua arah, bukan yang dipaksakan. Jadi, tetaplah jadi dirimu sendiri dan temukan seseorang yang siap mencintaimu tanpa bayang-bayang masa lalu!