7 Alasan Cewek Bisa Mendadak Menjauh, Padahal Awalnya Dekat Banget

Ada cewek yang suka proses PDKT tapi belum siap masuk ke hubungan yang lebih serius. Saat semuanya mulai terasa terlalu intens, dia bisa merasa overwhelmed. Menjauh jadi cara untuk ngasih waktu ke diri sendiri buat mikir ulang soal perasaannya dan arah hubungan kalian.

Awalnya mungkin chemistry-nya dapet. Tapi setelah ngobrol lebih dalam, dia sadar kalian beda visi. Entah itu soal karier, agama, atau pandangan masa depan. Cewek yang realistis akan mikir dua kali buat lanjut ke arah yang lebih jauh kalau tahu ujungnya gak sejalan.

Perasaan aman dan nyaman itu harga mati buat cewek. Kalau dalam proses pendekatan dia merasa kamu terlalu mengontrol, cuek banget, atau bahkan ada tanda-tanda red flag (kayak suka meremehkan), dia gak bakal ragu buat mundur. Cewek butuh merasa dihargai dan didengarkan.

Cewek butuh komunikasi yang terbuka dan saling mendengarkan. Kalau kamu tipe yang terlalu dingin, susah diajak ngobrol, atau gak peka sama perasaannya, bisa-bisa dia merasa lelah sendiri. Ketika komunikasi bikin capek, menjauh bisa jadi jalan keluar buat dia.

Semua orang ingin merasa dihargai, termasuk cewek. Kalau dia merasa cuma jadi pelengkap hidup kamu, atau usahanya gak pernah kamu apresiasi, dia bisa merasa gak penting. Itu alasan kuat kenapa dia akhirnya memilih mundur.

Kadang bukan kamu yang salah. Cewek juga bisa punya beban pribadi yang belum selesai: trauma masa lalu, masalah keluarga, atau stres kerjaan. Daripada menyeret kamu ke dalam luka yang belum sembuh, dia memilih menjauh dulu buat fokus menyembuhkan diri.

Tertarik belum tentu cinta. Bisa jadi dia merasa nyaman sama kamu, tapi belum yakin ini cinta yang sesungguhnya. Rasa ragu itu bikin dia butuh waktu untuk merenung dan menenangkan hati. Jadi, menjauh bukan berarti benci—bisa jadi justru karena dia gak mau menyakiti kamu lebih jauh.

Kalau cewek mulai menjauh, hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah... jangan panik. Hargai pilihannya. Jangan buru-buru menyalahkan diri sendiri atau malah maksa dia balik.

Tawarkan ruang dan pengertian. Kalau dia benar-benar merasa kamu orang yang tepat, dia bakal kembali. Kalau tidak, setidaknya kamu bisa melanjutkan hidup dengan kepala tegak dan hati yang lebih bijak. Kalau kamu pernah ngalamin hal serupa, kira-kira alasan nomor berapa yang paling relate menurutmu?