Teman Menikah Lagi? Ini 7 Cara Bijak agar Kamu Gak Jadi Orang Nyebelin

Balikpapan, IDN Times - Saat temanmu menikah untuk pertama kalinya, kamu mungkin jadi orang paling heboh: bantu nyiapin resepsi, pasang ucapan di Instagram, sampai ikut nangis bahagia di pelaminan.
Tapi ketika dia memutuskan untuk menikah lagi-entah karena bercerai atau ditinggal wafat pasangan sebelumnya-respons kamu bisa jadi beda. Ada rasa aneh, bahkan mungkin sedikit skeptis, apalagi kalau prosesnya terasa “cepat banget”.
Padahal, gak ada yang salah dengan seseorang yang memilih membuka lembaran baru. Yuk, jadi teman yang suportif, bukan yang malah bikin ilfeel. Ini dia 7 sikap yang penting kamu pahami biar gak salah langkah.
1. Gak usah sibuk mempertanyakan keputusannya
Pernikahan pertama atau kedua, kalau dua-duanya sama-sama single, ya sah dan wajar aja. Kamu gak perlu repot tanya, "Kok cepet banget?" atau "Udah yakin?"—itu bukan urusanmu. Cukup hadir dengan senyum dan doa yang tulus.
2. Hindari menggunjingkannya
Kalau di depan aja kamu dilarang komentar macam-macam, apalagi di belakang. Jangan jadi bagian dari drama yang memperkeruh suasana. Pernikahan temanmu bukan bahan gibah.
3. Jangan membandingkan pasangan barunya dengan mantannya
Mau kamu setuju atau enggak sama pasangan barunya, yang menjalani bukan kamu. Temanmu udah cukup dewasa buat tahu mana yang terbaik. Support aja tanpa embel-embel judgment.
4. Doakan yang terbaik untuk mereka
Meskipun pasangan barunya kelihatan lebih “oke” daripada mantan, gak usah kamu soroti berlebihan. Bisa jadi niatmu pujian, tapi kedengaran kayak nyalahin masa lalunya. Dan itu gak sopan.
5. Gak boleh menanyai anak tentang perasaannya punya orang tua sambung
Hindari agar dirimu gak menambah permasalahan bagi hubungan baru teman kalian, salah satunya dengan pertanyaan kepada anak teman kalian tentang hubungan dengan ayah atau ibu sambungnya. Itu sangat tidak sopan dan bukan urusan kalian.
Tanpa disadari, kamu dapat menciptakan jarak antara anak dan orang tua tirinya.
6. Dilarang bilang dia pasti sudah melupakan mantan
Hendaklah selalu menjaga perasaan pribadi teman kalian, gak usah terlalu merasa paling tahu tentang situasi percintaan mereka. Belajar untuk selalu menghormati privasi terdalam teman kalian, salah satunya soal perasaan hati mereka.
7. Hindari membuatnya pesimis dengan hubungan tersebut
Kalau dulu kamu udah pernah mendoakan, terus ternyata gagal, bukan berarti doamu sia-sia. Justru, kamu punya kesempatan buat mendoakan lagi yang lebih baik. Doa gak pernah salah alamat.
Gagal di pernikahan pertama bukan berarti seseorang gak layak bahagia di pernikahan berikutnya. Kita semua punya jalan masing-masing dalam urusan jodoh. Jadi, daripada menghakimi, lebih baik kamu jadi teman yang hadir dengan hati—bukan asumsi.
Dukung temanmu, doakan yang terbaik, dan siapa tahu, kelak kamu juga butuh dukungan serupa.