TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Alasan Gak Mudah Mengatakan Caper saat Seseorang Ingin Curhat

Kamu gak tahu permasalahan yang sedang dihadapi seseorang

ilustrasi curhat (pexels.com/Karolina Grabowska)

Samarinda, IDN Times - Seseorang memutuskan curhat (curahan hati) bukan tanpa alasan. Barangkali sudah tidak sanggup menahan sendiri permasalahan. Dengan bercerita kepada orang lain, setidaknya melegakan hati dan pikiran. Ia tidak harus memendam gejolak emosi negatif dalam waktu berkelanjutan.

Namun respons dari orang sekitar belum tentu sesuai harapan. Terkadang menilai orang yang curhat sebagai sosok caper (cari perhatian). Dia terlalu berlebihan menyikapi persoalannya. Respons seperti ini alangkah baiknya tidak dilakukan. Karena mengatakan caper kepada orang yang ingin curhat bisa mendatangkan risiko yang lebih buruk.

1. Membuat yang bersangkutan kehilangan rasa percaya pada lingkungan sekitar

ilustrasi bersedih (pexels.com/Liza Summer)

Seseorang curhat dikarenakan suatu alasan. Tidak mungkin ia menceritakan permasalahannya kepada orang lain tanpa pikir panjang. Tetapi lingkungan sekitar justru memberikan reaksi di luar dugaan. Seseorang yang curhat dikatakan caper.

Kamu harus tahu, mereka bukan lagi mencari, tapi memang sedang membutuhkan perhatian tersebut. Ungkapan caper hanya membuat yang bersangkutan kehilangan rasa percaya terhadap lingkungan sekitar. Tanpa disadari, kamu sudah berperan membantu pribadi seseorang menjadi individualis dan apatis.

2. Saat gejolak emosi negatif diabaikan, seseorang bisa bertindak nekat

ilustrasi marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Permasalahan membuat seseorang tidak betah menanggungnya sendiri. Memendam sendiri kemarahan hanya menyakiti perasaan secara berkelanjutan. Salah satu solusinya dengan berbagi permasalahan kepada orang lain. Siapa tahu bisa mendapatkan kalimat menenangkan.

Sayangnya, sebelum curhat justru dituduh mencari perhatian. Kalimatnya memang singkat dan sederhana, tapi membuat yang bersangkutan kecewa. Saat gejolak emosi negatif diabaikan, seseorang bisa bertindak nekat. Mulai dari membahayakan diri sendiri sampai orang-orang sekitar.

Baca Juga: Yuk Nongki di Goffe Samarinda, Rekomendasi Bubuhan Kota Tepian

3. Jika kamu berada di posisi serupa, pasti tidak ingin diperlakukan dengan cara tersebut

ilustrasi curhat (pexels.com/Alex Green)

Apa yang kamu rasakan saat hendak curhat tapi tidak ditanggapi? Justru yang didapat respons kurang menyenangkan. Kamu dianggap sebagai orang yang mencari perhatian. Padahal permasalahan yang kamu hadapi sungguh berat dan sudah tidak sanggup menahan sendirian.

Tentunya kita tidak ingin mendapat perlakuan serupa. Sangat menyakitkan saat kita butuh dukungan justru mendapat kalimat menyudutkan. Hal ini juga dirasakan orang lain saat kamu memberikan reaksi kurang menyenangkan. Mereka juga tidak terima diperlakukan buruk saat ingin curhat.

4. Menegaskan dirimu tidak memiliki empati

ilustrasi curhat (pexels.com/RDNE Stock Project)

Menjadi bagian dari lingkungan sosial harus memiliki empati. Karena kita hidup selalu berdampingan dengan orang lain. Memiliki empati yang baik, relasi sosial bisa terjalin harmonis. Tapi bagaimana dengan orang yang tidak memiliki empati dalam dirinya?

Kamu bisa melihat diri mereka yang mengatakan caper saat seseorang ingin curhat. Kebencian bisa menimbulkan konflik berlarut-larut. Kamu dipandang sebagai orang yang tidak memiliki kepedulian sosial. Kelak saat memiliki permasalahan, tidak ada lagi orang yang peduli.

5. Bisa menimbulkan kesalahpahaman yang lebih rumit

ilustrasi curhat (pexels.com/Liza Summer)

Mengatakan seseorang caper memang singkat. Setelah mengatakan kamu juga sudah lupa. Tapi bagi seseorang yang mendengar kalimat tersebut, akan terkesan sepanjang waktu. Respons caper saat ingin curhat menjadi kenangan buruk yang melekat di pikiran.

Untuk yang lebih parah, bisa menimbulkan kesalahpahaman rumit. Karena seseorang yang memendam masalah kondisi emosinya tidak stabil. Perasaannya sensitif sehingga tidak bisa menilai permasalahan dengan cermat. Satu kalimat yang terlihat biasa saja bisa menjadi persoalan baru. Kemudian berujung konflik tanpa terselesaikan.

Baca Juga: Ini Fakta Menarik tentang Samarinda yang Wajib Kalian Tahu

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya