Pasangan Doyan Berbohong, Bertahan atau Lepaskan?
Hati-hati terjebak toxic relationship
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times-Pasangan kamu doyan bohong dengan segudang alasan. Bahkan, terkadang alasannya itu tak masuk akal. Hati-hati, bisa jadi kamu masuk dalam lingkaran toxic relationship atau hubungan tidak sehat.
Itu terjadi lantaran kurang terbuka dengan pasangan. Jika ada kesepakatan untuk menikah, sebaiknya pikir kembali karena kebiasaan berbohong akan sulit diubah dan risikonya, rumah tangga tak berlangsung lama.
"Pernikahan idealnya tidak ada rahasia. Apalagi sesuatu yang negatif disimpan. Kemudian pasangannya akan merasa tidak dihargai dan dianggap," ungkap Yulia Wahyuningrum, Kepala Biro Psikologi Matahati, Samarinda.
Baca Juga: 5 ‘Kebohongan’ Cowok Pendiam dalam Hal Perasaan, Awas Tertipu!
1. Bohong itu mekanisme otomatis, terjadi saat menutupi kesalahan
Kata Yulia, berbohong berarti menyembunyikan fakta dan menyatakan sesuatu yang tidak benar. Jika terus-menerus dilakukan pasangan akan jenuh dan semakin merusak hubungan yang telah terbangun.
Boleh dikatakan, menyembunyikan kebenaran merupakan mekanisme otomatis kala seseorang dihadapkan dengan tuntutan. Misal, takut terkena sanksi sosial karena melakukan kesalahan, untuk menutupi bisa dengan bohong, lalu bisa juga karena ingin mendongkrak harga diri padahal sebenarnya tak benar. Sekarang lebih dikenal dengan panjat sosial.
“Bahaya lho, jika terus dibiarkan nanti enggak bisa berhenti dan selalu ingin berbohong,” tuturnya.
Baca Juga: Kenali 7 Ciri Ini pada Si Pembohong, Nyaris Tak Terdeteksi
Baca Juga: Tolong Jangan Berbohong soal 10 Hal Ini saat Konsultasi ke Dokter, ya!