Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Unsplash

Samarinda, IDN Times - Metaverse, istilah yang ramai diperbincangkan semenjak Facebook mengganti namanya menjadi Meta. Mark Zuckerberg menyatakan, dalam sepuluh tahun ke depan konsep ini akan menjadi sesuatu yang lumrah di kehidupan manusia. Metaverse disebut sebagai kenaikan level dari para penggunaan internet.

Secara sederhana metaverse adalah dunia paralel yang sifatnya digital. Dia ada, namun nggak benar-benar ada. Pengalaman yang tadinya hanya ada dalam imajinasi bisa diwujudkan melalui metaverse. Kebanyakan orang memang belum akrab dengan dengan ide ini, walaupun sebenarnya sudah terlibat di dalamnya.

1. Konsep metaverse diperkenalkan jauh sebelum Mark Zuckerberg merilis Meta

Website

Ide mengenai metaverse sudah pernah dimunculkan dalam novel Snow Crash karangan Neal Stephenson yang diterbitkan pada tahun 1992. Stephenson menggambarkan kehidupan dalam dunia digital. Segala sesuatunya bersifat virtual dengan objek-objek berbentuk tiga dimensi di dalam dunia tersebut. Orang yang masuk ke dalamnya merasa sekelilingnya adalah realita padahal nyatanya bukanlah keadaan yang sesungguhnya.

Metaverse merupakan penggabungan dari berbagai elemen teknologi yang bisa kamu temukan di dunia modern, seperti virtual reality, augmented reality, video, hologram, 3D avatar, dan bentuk media komunikasi lainnya. Kamu pasti nggak asing dengan satu atau lebih dari istilah-istilah tersebut, kan. Di metaverse, semuanya digabungkan dengan tujuan menciptakan realita virtual di luar realita yang asli.

2. Metaverse menjadi media aktivitas di segala bidang

Editorial Team

Tonton lebih seru di