Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perempuan.
ilustrasi cewek kuat (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Dalam kehidupan sehari-hari, kita kerap bertemu dengan berbagai tipe orang yang menyebalkan. Salah satu yang paling menguras emosi adalah mereka yang enggan mengakui kesalahan. Hidup berdampingan dengan orang yang selalu merasa benar tentu melelahkan dan bisa memicu frustrasi.

Situasi tersebut sering membuat kita bingung harus bersikap bagaimana. Namun, tak perlu khawatir. Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk menghadapi orang yang sulit mengakui kesalahan.

1. Jelaskan dengan fakta bahwa dirinya salah

Ilustrasi pasangan debat (pexels.com/MART PRODUCTION)

Pada dasarnya, kamu tidak akan pernah bisa menghindari orang-orang yang tidak sesuai dengan harapan. Di mana pun berada, selalu ada sosok yang memancing emosi, termasuk mereka yang menolak mengakui kesalahan sendiri.

Saat berhadapan dengan orang seperti ini, cobalah tetap tenang dan sampaikan fakta secara objektif. Tidak jarang, mereka bersikap demikian karena merasa apa yang dilakukan sudah benar. Karena itu, penting untuk berhati-hati dalam bertindak agar situasi tidak semakin memanas.

2. Undang orang lain untuk menjadi saksi kesalahannya

Ilustrasi tiga wanita (pexels.com/Kampus Production)

Kewaspadaan juga perlu ditingkatkan ketika menghadapi orang yang cenderung menyalahkan pihak lain. Ada kemungkinan kamu justru terjebak dalam situasi di mana kesalahan dialihkan kepadamu. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya jangan melakukan pembicaraan secara tertutup atau berdua saja.

Jika memungkinkan, libatkan pihak lain dalam percakapan. Kehadiran saksi dapat membantu memperjelas duduk perkara apabila terjadi kesalahpahaman. Intinya, jaga jarak dan batasi interaksi jika tidak benar-benar diperlukan.

3. Berikan pemahaman bahwa dengan mengakui kesalahan itu baik

ilustrasi dua orang (pexels.com/RODNAE Productions)

Sebagian orang enggan mengakui kesalahan karena takut dicap buruk. Pola pikir ini perlu diluruskan. Ketika bertemu dengan orang seperti itu, cobalah berikan pemahaman bahwa mengakui kesalahan bukanlah hal memalukan. Justru sebaliknya, sikap tersebut menunjukkan kedewasaan dan keberanian.

Mengakui kesalahan membutuhkan kelapangan dada. Setiap orang pasti pernah berbuat salah, dan keberanian untuk mengakuinya merupakan sikap yang patut dihargai. Oleh karena itu, mengakui kekeliruan seharusnya dipandang sebagai nilai positif, bukan kelemahan.

4. Putar balik dan tinggalkan orang yang manipulatif ini

ilustrasi dua orang (pexels.com/fauxels)

Namun, jika seseorang tetap bersikukuh dan menolak mengakui kesalahan yang jelas-jelas merugikan, tidak ada salahnya untuk memilih menjauh. Dalam beberapa kasus, orang seperti ini bahkan bisa bersikap manipulatif dengan terus menyalahkan orang lain.

Daripada menguras energi, lebih baik fokus pada hal-hal yang lebih bermanfaat. Abaikan pernyataan yang tidak sesuai fakta dan jaga kesehatan mental dengan menjauhi orang-orang yang bersikap toxic.

5. Doakan semoga biar cepat menyadari kesalahannya

ilustrasi berdoa (unsplash.com/Jeremy Yap)

Bagi sebagian orang, doa juga bisa menjadi jalan terakhir. Ketika berbagai upaya sudah dilakukan dan hasilnya nihil, berdoa dapat menjadi bentuk ikhtiar agar hati orang tersebut dilunakkan dan mau menyadari kesalahannya.

Tidak semua orang mudah mengakui kekeliruan diri. Namun, dengan menerapkan lima strategi di atas, kamu bisa lebih bijak dan tenang saat menghadapi orang yang sulit mengakui kesalahannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team