Bagi banyak laki-laki, hubungan bukan sekadar tempat untuk mencintai, tetapi juga ruang untuk menambatkan identitas, masa depan, dan rasa aman. Ketika hubungan yang diperjuangkan berakhir, patah hati yang muncul bukan hanya soal kehilangan seseorang, tetapi juga runtuhnya harapan yang telah lama dibangun.
Luka itu sering tidak terlihat karena laki-laki cenderung menutupinya demi terlihat “baik-baik saja”. Padahal secara psikologis, putus hubungan dapat memicu guncangan identitas, kerentanan emosional, hingga kekacauan batin yang sulit mereka ungkapkan.
Pria yang tampak kuat di luar bisa saja sedang berjuang keras di dalam dirinya. Mereka bukan tidak merasakan sakit, tetapi tidak tahu bagaimana mengelolanya tanpa dianggap lemah. Berikut lima titik runtuh yang umum dialami pria setelah hubungan berakhir.
