Balikpapan, IDN Times - Fenomena flexing atau pamer kekayaan dan pencapaian di media sosial makin marak belakangan ini. Mulai dari barang branded, mobil mewah, liburan ke luar negeri, sampai slip gaji, semua dipajang seolah jadi standar kesuksesan hidup. Tapi, nggak semua orang melihat ini sebagai sesuatu yang positif. Bukannya dikagumi, orang yang terlalu sering flexing justru sering dianggap sombong dan haus validasi.
Sebenarnya, berbagi kebahagiaan itu wajar, tapi kalau sampai berlebihan dan hanya demi pengakuan orang lain, bisa jadi bumerang, lho! Sebelum ikut-ikutan flexing, yuk pahami dulu alasan di balik tren ini dan kenapa kamu sebaiknya nggak terjebak di dalamnya.