Perselingkuhan bukan sekadar pengkhianatan terhadap komitmen, tetapi juga luka emosional yang dapat membekas lama. Ketika dikhianati oleh orang yang dicintai, banyak korban merasa dunia batinnya runtuh. Kepercayaan, rasa aman, hingga harga diri ikut terguncang. Meski tidak terlihat, dampaknya dapat mengubah cara seseorang memandang hubungan dan dirinya sendiri.
Secara psikologis, perselingkuhan dapat memicu trauma emosional yang kompleks. Korban kerap mengalami campuran emosi seperti marah, sedih, hingga mati rasa. Kondisi ini dikenal sebagai attachment trauma, yaitu luka yang muncul akibat hancurnya ikatan yang sebelumnya menjadi sumber kenyamanan.
Berikut lima dampak psikologis yang paling sering dialami korban perselingkuhan.
