Balikpapan, IDN Times - Industri daur ulang belum memperoleh bahan baku jenis jenis plastik polyethylene terephthalate (PET) dari dalam negeri. Ini yang membuat industri daur ulang tanah air harus mengimpor bahan baku sampah plastik hingga 750 ribu ton per tahun.
Permintaan industri plastik nasional diprediksi akan terus meningkat hingga menjadi 8 juta ton pada Tahun 2025. Seperti diketahui, kemasan botol dan galon plastik PET dituding peningkatan sampah plastik di dunia.
Di sisi lain, sampah plastik jenis PET ini adalah bahan baku penting dalam industri daur ulang dan berperan besar dalam ekonomi sirkular di Indonesia. Beberapa pakar bahkan menyebutkan berfaedah membantu menyelesaikan persoalan lingkungan dan ekonomi masyarakat.
“Tingkat daur ulang sampah plastik di Indonesia baru menyentuh angka 7 persen, dengan jenis plastik jenis PET (yang lazim digunakan untuk kemasan AMDK botol dan galon) mencapai 75 persen tingkat daur ulang,” paparan Lembaga Sustainable Waste Indonesia (SWI) dalam keterangan tertulis baru-baru ini.