Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pesawat istirahat di bandara (unsplash.com/vtrpldn)

Balikpapan, IDN Times - Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan memperketat pengawasan untuk mengantisipasi masuknya virus Human Metapneumovirus (HMPV) melalui jalur udara di Kota Balikpapan.

"Sebagai bandara bertaraf internasional, kami melakukan pengetatan pengawasan terhadap potensi penyebaran virus tersebut," kata CEO Regional VI PT Angkasa Pura Indonesia, Handy Heryudhitiawan diberitakan Antara, di Balikpapan, Senin (6/1/2025).

Handy menambahkan, langkah pengetatan pengawasan tidak hanya diterapkan di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, tetapi juga di bandara internasional lain di Indonesia. “Kami terus memperbarui informasi terkait wabah yang saat ini menjadi perhatian dunia,” ujarnya.

1. Kolaborasi untuk prosedur pencegahan

Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan meresmikan Posko Terpadu Angkutan Udara, Rabu (18/12/2024). (IDN Times/Hilmansyah)

Handy menjelaskan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Balai Besar untuk memastikan pembaruan informasi dan prosedur penanganan virus secara berkala.

“Kami ingin memastikan semua prosedur pencegahan berjalan dengan baik. Jika memang ada langkah khusus yang harus diterapkan, kami siap mendukung sepenuhnya,” tegas Handy.

Hingga saat ini, Handy menyebut belum ada kebijakan seperti penggunaan masker atau pembatasan seperti pada masa pandemik COVID-19. “Kami belum menerima arahan untuk langkah-langkah semacam itu,” katanya.

2. HMPV bukan virus baru, publik tetap diminta waspada

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat konpers bantuan gempa bumi di gedung PMK, Senin (23/12/2024). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa virus HMPV bukanlah ancaman baru di Indonesia. Virus ini ditemukan pertama kali pada 2001 dan telah menyebar secara global tanpa memicu kejadian besar.

“HMPV sebenarnya sudah ada di Indonesia sejak lama. Kalau dicek, mungkin beberapa orang yang batuk-batuk sekarang pun ada yang terkena. Namun, ini bukan penyakit mematikan,” ujar Budi usai melepas peserta Fellowship Kardiointervensi ke China dan Jepang di Jakarta, Senin (6/1/2025).

Budi juga menepis informasi mengenai lonjakan kasus HMPV di China. “Berita soal kenaikan tajam HMPV di China itu hoaks. Pemerintah China dan WHO sudah membantahnya. Virus yang naik di sana sebenarnya adalah H1N1, alias flu biasa,” jelasnya.

3. Pentingnya menjaga imun tubuh

Ilustrasi Virus HMPV (Fusion Medical Animation)

Menurut Budi, HMPV biasanya muncul pada musim dingin di negara empat musim, seperti China. Meski begitu, dia mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan untuk mencegah berbagai virus.

“Setiap orang bisa terkena flu, tetapi jika imunitasnya baik, tubuh bisa menangani virus tersebut,” katanya.

Budi menyarankan masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat, termasuk cukup istirahat, olahraga, dan menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit. “Gunakan prinsip 3M: menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker jika diperlukan,” pungkasnya.

Editorial Team