Petani merawat tanaman kakao di lahan perkebunannya di Desa Bomba, Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (14/2/2025). ANTARA FOTO/Basri Marzuki/YU
Yuliana, petani dari Kampung Long Lanuk, juga merasakan manfaat program ini. Menurutnya, metode pelatihan langsung di lapangan mempermudah pemahaman teknik budidaya kakao.
"Kami ingin tahu cara budidaya kakao yang benar. Metodenya sangat baik dan mudah dipahami karena kami langsung praktik di lapangan," ungkapnya.
Ia pun mengapresiasi keberlanjutan program ini serta pendampingan yang diberikan oleh PT Berau Coal.
"Kami bersyukur karena mereka selalu mendampingi. Jika ada hal yang belum kami pahami, tim mereka selalu siap melatih kami. Kami berharap program ini terus berlanjut," katanya.
Tak hanya memberikan pelatihan, PT Berau Coal juga menyediakan berbagai dukungan bagi petani, seperti bibit kakao unggul, kompos, tanaman penaung, pendampingan teknis, serta sarana dan prasarana pertanian. Abdul Munir, petani dari Kampung Labanan, mengaku sangat terbantu dengan bantuan tersebut.
"Saya sangat terharu karena PT Berau Coal membantu petani yang tidak mampu membeli bibit unggul. Dukungan mereka sangat berarti bagi kami," tuturnya.