Samarinda, IDN Times - Akademisi Kalimantan Timur (Kaltim) menilai pemerataan akses listrik ke desa-desa terpencil di wilayah ini membutuhkan dukungan kuat dari berbagai pihak. Pasalnya, sebagian wilayah hanya bisa dijangkau lewat sungai atau jalur darat ekstrem, sehingga biaya pengangkutan material menjadi jauh lebih besar.
“Distribusi material ke daerah pelosok tidak mudah. Banyak lokasi hanya bisa ditempuh menggunakan perahu atau kendaraan off-road, sehingga ongkos angkutnya bisa berlipat dibandingkan jalur darat biasa,” ujar dosen Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman (Unmul), Purwadi Purwoharsojo, diberitakan Antara di Balikpapan, Senin (27/10/2025).
