Ilustrasi perkebunan.. (pxhere)
Rafiddin mengutip data Badan Karantina Kementerian Pertanian, yang menunjukkan bahwa Indonesia merupakan produsen dan eksportir kelapa butir terbesar dunia pada periode 2016-2020, dengan kontribusi sebesar 58,37 persen dari total volume ekspor kelapa dunia. Nilai ekspornya mencapai 61,9 ribu ton dengan tujuan utama ekspor ke Cina, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Singapura.
Selain kelapa bulat, produk turunan kelapa juga memiliki permintaan besar di pasar internasional. Bungkil kelapa, misalnya, memiliki volume ekspor sebesar 15,2 ribu ton dengan tujuan utama India, Cina, Vietnam, Malaysia, dan Jepang. Sementara itu, ekspor kopra mencapai 9,4 ribu ton dengan pasar utama Korea Selatan, Bangladesh, India, Pakistan, dan Filipina. “Peluang ini harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya,” tambah Rafiddin.
Namun, meskipun peluang ekspor terbuka lebar, kondisi di lapangan menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, produksi kelapa di Kalimantan Timur turun drastis dalam 15 tahun terakhir, dari 20.382 ton pada 2008 menjadi hanya 7.843 ton pada 2023.