Kaltim Catat Inflasi 0,21 Persen pada Januari 2025

Samarinda, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat inflasi sebesar 0,21 persen pada Januari 2025 secara year on year (y-on-y), dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 105,86.
Secara tahunan, kenaikan harga berbagai komoditas mendorong inflasi di Kaltim. Berdasarkan pemantauan BPS di empat kabupaten/kota, terjadi peningkatan IHK dari 105,64 pada Januari 2024 menjadi 105,86 pada Januari 2025. Sementara itu, secara month to month (m-to-m) dan year to date (y-to-d), Kaltim justru mengalami deflasi sebesar 1,00 persen pada Januari 2025.
1. Inflasi Balikpapan tertinggi

Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, mengungkapkan bahwa inflasi tertinggi tercatat di Kota Balikpapan dengan angka 0,36 persen dan IHK sebesar 106,47. Sementara itu, inflasi terendah terjadi di Kota Samarinda, yakni 0,10 persen dengan IHK 105,26. "Sebaliknya, Kabupaten Penajam Paser Utara mengalami deflasi y-on-y sebesar 0,13 persen dengan IHK 106,20," ujarnya dalam keterangan tertulis.
2. Kelompok makanan dan minuman dorong inflasi Kaltim

Menurut Yusniar, inflasi y-on-y dipicu oleh kenaikan harga pada beberapa kelompok pengeluaran. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami kenaikan tertinggi sebesar 3,43 persen, diikuti kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,75 persen.
Kenaikan juga terjadi pada kelompok pakaian dan alas kaki (1,28 persen), kesehatan (1,78 persen), rekreasi, olahraga, dan budaya (1,55 persen), pendidikan (1,60 persen), serta penyediaan makanan dan minuman/restoran (2,08 persen).
3. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks

Di sisi lain, beberapa kelompok pengeluaran mengalami penurunan indeks harga. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga turun paling signifikan, yakni sebesar 8,77 persen.
Penurunan juga terjadi pada kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,08 persen), transportasi (0,36 persen), serta informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,60 persen).