Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi PLTS
Ilustrasi PLTS (Foto: Dok IDN Times)

Samarinda, IDN Times – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengurangi ketergantungan pada energi fosil seperti batu bara dan mulai beralih ke Energi Baru Terbarukan (EBT). Komitmen ini sebenarnya sudah dicanangkan sejak 15 tahun lalu, namun kini momentum pelaksanaannya semakin diperkuat.

Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, menegaskan bahwa kunci keberhasilan transformasi energi terletak pada komitmen bersama dan fokus pada hilirisasi industri.

“Transformasi ekonomi dan energi telah lama kita gaungkan, namun perlu komitmen kuat dari seluruh pihak untuk mendukung serta mengimplementasikannya,” ujar Sri Wahyuni saat membuka Indonesia Sustainability Energy Week Goes Regional (ISEWGR) di Hotel Mercure Samarinda dalam akun Instagram Pemprov Kaltim, Senin (13/10/2025).

1. Fokus pengembangan energi ramah lingkungan

Sekda Kaltim, Sri Wahyuni, meminta keselamatan warga menjadi prioritas dalam kasus hauling maut di Kabupaten Paser. (IDN Times/Erik Alfian)

Selama ini, Kaltim dikenal sebagai salah satu daerah penghasil utama minyak, gas, dan batu bara di Indonesia. Namun, kini pemerintah daerah mulai mengalihkan fokus pada pemanfaatan sumber daya lokal yang lebih ramah lingkungan.

Beberapa industri kelapa sawit di Kaltim telah memanfaatkan cangkang dan limbah cair (Palm Oil Mill Effluent atau POME) sebagai sumber pembangkit listrik atau energi biomassa. Langkah ini menjadi contoh nyata penerapan hilirisasi industri yang mendukung pengembangan EBT.

2. Pembangunan PLTS di Kaltim

Foto tampak udara PLTS IKN yang telah mengalirkan listrik untuk kawasan IKN dengan kapasitas 10 megawatt. Jumlah tersebut akan bertambah hingga mencapai 50 megawatt pada akhir tahun 2024. Foto PLN

Selain itu, pemerintah juga mulai membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di sejumlah daerah terpencil. Tak hanya itu, potensi energi air (hidro) dan angin di Kaltim juga tengah dikaji untuk dikembangkan lebih lanjut.

ISEWGR edisi pertama ini digelar selama empat hari di Kota Samarinda. Setelah itu, kegiatan serupa akan dilanjutkan di Makassar, Sulawesi Selatan.

3. Pihak terkait berkoordinasi dalam mewujudkan listrik ramah lingkungan

Petugas PLN melakukan inspeksi solar panel PLTS IKN. Foto PLN

Acara ini turut dihadiri oleh Deputi Infrastruktur Kementerian PPN/Bappenas Abdul Malik Sadat Idris, perwakilan GIZ Indonesia/ASEAN Ardian Chandra Putra, serta pejabat dari Kemenko Perekonomian, Kementerian ESDM, Dewan Energi Nasional, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Perindustrian, BRIN, dan berbagai akademisi serta peserta dari dalam dan luar negeri.

Editorial Team