Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi perkebunan kelapa sawit. (IDN Times/Sunariyah)

Samarinda, IDN Times - Potensi perkebunan sawit di Kaltim memang menjanjikan. Itu sebab Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kaltim, Bakri Hadi memberi respons positif terhadap perubahan adendum kerja sama sawit Kaltim dengan Jerman.

“Re-kontrak ini harus memberikan nilai tambah ekonomi untuk masyarakat Kaltim secara menyeluruh,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Rabu (20/1/2021) sore.

1. Pengusaha lokal harus terlibat dalam kerja sama kebun sawit Kaltim dengan Jerman

Julhadi Siregar, Ketua Gapoktan Sawit Maju Bersama Kecamatan Muara Batangtoru, Tapanuli Selatan (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Informasi dihimpun IDN Times, perkebunan kelapa sawit menjadi salah satu penolong dunia ketenagakerjaan di Kaltim. Di tengah maraknya pekerja yang dirumahkan karena pandemik COVID-19, sektor ini justru mampu menyerap 220.055 tenaga kerja baru. Jumlah itu berasal dari total areal yang mencapai 1,22 juta hektare, dengan produksi mencapai 18,34 juta ton, atau mencapai 20.776 kilogram per hektarenya. Sementara untuk proyeksi 2021 atau tahun ini disebut-sebut akan terus meningkat. Karena itu, dia berharap dalam prosesnya nanti, pengusaha lokal juga terlibat.

“Nanti bisa dimasukkan lewat klausal yang menyebut wajib memberdayakan pengusaha lokal. Terutama yang tergabung dalam Hipmi ataupun Kadin Kaltim,” sarannya.

2. Pelaksanaan kegiatan kebun sawit harus memutar roda ekonomi lokal

Editorial Team

Tonton lebih seru di