Banjar, IDN Times - Di tengah Waduk Riam Kanan yang tenang, jaringan internet 4G telah meningkatkan roda ekonomi. Dari promosi wisata hingga sirup temulawak, koneksi digital menyulap keterisolasian menjadi peluang. Inilah cerita tentang sebuah desa wisata di Kalimantan Selatan yang kini mendulang rezeki dari dunia maya.
Udara segar pegunungan merayap memeluk Desa Tiwingan Baru, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalsel. Di sebuah rumah yang sederhana namun cukup luas, tangan Mun'imah (39) sigap mengemas botol berisi situp temulawak Khas Bukit Batas Mama Aliya. Bukit Batas sendiri merupakan wisata andalan desa tersebut yang sempat viral dijuluki "Raja Ampat" nya Kalimantan.
Sementara matanya sesekali melirik layar ponsel memastikan jika ada pesanan masuk. Di dapur rumahnya, aroma manis dari temulawak dan jahe hasil kebun. Sesekali air Waduk Riam Kanan yang mengelilingi desa itu berderu saat perahu mesin lewat.
Ponsel itu adalah kunci Mun'imah. Bukan untuk chatting biasa, melainkan untuk membuka etalase dagangnya di berbagai marketplace dan media sosial. Padahal, hanya beberapa tahun lalu, masih hidup dalam sunyi sinyal. Kini, berkat jaringan 4G, Mun'imah telah membuktikan bahwa jarak geografis tak lagi menjadi penghalang rezeki.