Selama kondisi pandemik COVID-19, BSI pun fokus dalam pembiayaan sektor segmen tertentu, khususnya yang berkaitan dengan kepentingan hajat hidup orang banyak. Seperti layanan grosir, makanan pokok, dan lainnya.
Seperti terjadi di area tugasnya di Kaltim, Affan mencontohkan bagaimana BSI turut membantu dalam pembiayaan terhadap para petani plasma kelapa sawit. Menurutnya, sektor industri kelapa sawit di Kaltim sedang jadi primadona menggantikan sektor industri pertambangan yang sedang menurun.
“Kalau bagi kami, pertambangan memang sedang menuju sunset (terbenam) sehingga bukan menjadi prioritas selama ini. Kalau di Kaltim contohnya petani sawit,” tuturnya.
Di sisi lain, BSI juga tetap menggarap segmen individu tertentu potensial. Mereka mengolah data individu calon nasabah yang memiliki setidaknya nilai tabungan di atas Rp10 juta hingga Rp20 juta sesuai publikasi oleh Bank Indonesia.
“Kami harus memilih alokasi sesuai sumber daya dan knowledge. Di sini kami kunci segmen itu,” tegasnya.