Pelni Balikpapan Dorong Check-in Online demi Cegah Penipuan Tiket

Meski semakin banyak yang menggunakan layanan digital, Ridwan mengakui bahwa masih ada tantangan, terutama bagi calon penumpang dari daerah yang belum familiar dengan sistem e-boarding.

Untuk mengatasi hal ini, petugas Pelni di terminal aktif memberikan pendampingan agar tidak terjadi antrean panjang. Bahkan, pihaknya menetapkan target harian kepada petugas lapangan untuk membantu penumpang mengunduh aplikasi Pelni.

“Petugas kami tiap hari wajib bantu sejumlah calon penumpang install aplikasi,” tegasnya.

Selain memodernisasi layanan, PT Pelni Balikpapan juga memperketat pengawasan terhadap praktik penipuan tiket yang merugikan penumpang. Ridwan mengimbau masyarakat agar berhati-hati terhadap oknum tidak bertanggung jawab yang menawarkan tiket di luar jalur resmi.

“Kami harap area depan terminal lebih steril. Hanya penumpang dan pengantar yang boleh di sana,” ujarnya.

Langkah ini dinilai penting menyusul insiden penipuan yang terjadi menjelang Lebaran 2025 lalu, di mana tujuh calon penumpang tujuan Surabaya menjadi korban. Kerugian total mencapai Rp3,85 juta. Sebagai catatan, korban penipuan bukan merupakan penumpang kapal PT Pelni.

Dalam kasus tersebut, pelaku berinisial HD (32) mengelabui korban dengan menyuruh mereka naik truk barang menuju kapal tanpa tiket resmi. Uang hasil penipuan bahkan digunakan untuk

PT Pelni Balikpapan juga mengingatkan bahwa seluruh informasi resmi hanya disampaikan melalui akun Instagram @pelni162balikpapan. Sosialisasi juga dilakukan langsung ke pelabuhan dan kantor-kantor layanan.

“Kami ingin pastikan penumpang merasa aman dan nyaman. Check-in online adalah salah satu cara untuk mewujudkannya,” tutup Ridwan.