Ilustrasi tambang batu bara. (IDN Times/Istimewa)
Kabupaten Kutai Timur memberikan kontribusi paling siginifikan dengan nilai US$ 102,22 juta atau sebesar Rp1,46 triliun (44,93 persen dari total realisasi PMA), terdiri atas 30 proyek PMA. Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi kontributor kedua yaitu mencapai US$ 35,00 juta atau sebesar Rp502,34 miliar (15,39 persen).
Sedangkan Kabupaten Kutai Barat merupakan kontributor ketiga yaitu sebesar US$ 26,66 juta atau sebesar Rp382,62 miliar (11,72 persen).
Dari sisi penyerapan tenaga kerja Indonesia paling besar terdapat di Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu sebanyak 3.846 orang, disusul Kabupaten Kutai Timur sebanyak 1.019 orang dan Kabupaten Berau sebanyak 627 orang. Total penyerapan tenaga kerja asing sebanyak 161 orang. Total penyerapan tenaga kerja Indonesia dan asing selama periode triwulan II ini sebanyak 6.548 orang.
“Kita bersyukur, meski pandemik terjadi, tapi realisasi investasi masih tetap berjalan, termasuk investasi asing,” ucap Isran.
Sedangkan realisasi PMA berdasarkan sektor usaha, pertambangan mendapatkan tambahan investasi terbesar yaitu US$ 97,27 juta (Rp1,39 triliun) atau sebesar 42,76 persen dari keseluruhan realisasi PMA. Subsektor lain yang juga memberikan kontribusi cukup besar bagi investasi di wilayah ini adalah tanaman pangan, perkebunan dan peternakan yaitu sebesar US$ 46,44 juta (Rp 666,51 miliar) atau 20,42 persen dan subsektor industri makanan sebesar US$ 29,54 juta (Rp424,03 miliar) atau 12,99 persen.