SBM Kalbar V Gas PT Patra niaga Kalimantan, Muhammad Fadlan Ariska. (IDN Times/Teri).
Sementara itu, SBM Kalbar V Gas PT Patra niaga Kalimantan, Muhammad Fadlan Ariska menerangkan langkanya stok gas elpiji 3 kilogram ini efek libur hari besar, dan tingginya konsumsi masyarakat.
“Untuk terkait stok itu sebenarnya ini efek karena hari Minggu. Hari Minggu kita tidak ada penyeluruhan karena operasi Senin sampai Sabtu. Bahkan Jum'at itu tanggal merah kita ada penyaluran. Penyaluran extra dropping sebesar 50 persen sebagai antisipasi hari besar ya. Memang ada peningkatan konsumsi mungkin karena pada saat Maulid Nabi kemarin,” papar Fadlan.
Tingginya konsumsi elpiji saat libur panjang dan hari besar diduga buat panic buying para penjual dan pembeli. Fadlan juga mengatakan adanya dugaan oknum pengecer yang membeli banyak stok elpiji untuk dijual kembali.
“Nah disini tuh kita takutnya ada oknum-oknum yang mungkin dia membeli untuk dijual kembali. Kalau dalam kata lainnya itu pengecer yang mungkin yang biasanya belinya sedikit, ini mungkin lebih banyak karena kalau bisa kita bilang sedikit panic baying,” ungkapnya.
Sebagai bentuk upaya mitigasi permasalahan tersebut, Pertamina melakukan mitigasi dengan Merchant App yakni MyPertamina sehingga gas melon tersebut tersebar merata.
“Salah satu bentuk mitigasi kita untuk menghindari itu melalui yang digitalisasi tadi yang merchant app My Pertamina, jadi setiap penerima itu membawa KTP dan itu dicatat secara digital,” tukasnya.