Timbulkan Pembekuan Darah, Menkes Tunda Vaksinasi AstraZeneca di RI

Menkes khawatir AstraZeneca kadaluwarsa akhir Mei

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca ditunda sementara, menyusul laporan adanya pembekuan darah di beberapa orang pasca-divaksinasi di negara Eropa.

"BPOM (Badan Pengamat Obat dan Makanan) menunda implementasi Astra AstraZeneca sambil menunggu WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), mudah-mudahan segera keluar karena AstraZeneca expired Mei," ujar Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR yang disiarkan dalam kanal YouTube DPR, Senin, 15 Maret 2021 malam.

Baca Juga: Sempat Ditunda, Thailand Siap Suntikkan Vaksin AstraZeneca Besok

1. Sejumlah negara menghentikan penggunaan AstraZeneca

Timbulkan Pembekuan Darah, Menkes Tunda Vaksinasi AstraZeneca di RIVaksin Astrazeneca ( ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Menkes mengungkapkan, sejumlah negara menghentikan penggunaan AstraZeneca akibat laporan tersebut sampai ini, WHO juga masih meneliti.

"Kita terima juga MHRA (Medicines & Healthcare products Regulatory Agency) dan European Medicines Agency sampai sekarang belum konfirmasi, apakah ini ada korelasinya karena vaksin atau tidak," kata Budi.

2. Indonesia tunggu hasil penyelidikan WHO

Timbulkan Pembekuan Darah, Menkes Tunda Vaksinasi AstraZeneca di RIPetugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19. ANTARA FOTO/Jojon

Meski demikian, Budi mengatakan, laporan dari MHRA menyatakan kejadian tersebut bukan karena vaksin, namun yang bersangkutan mengalami kejadian itu sendiri di luar masalah vaksin asal Inggris itu.

"Tapi kita masih menunggu penyelidikan WHO," ucapnya.

3. AstraZeneca memastikan vaksin telah melalui berbagai uji klinis sehingga aman

Timbulkan Pembekuan Darah, Menkes Tunda Vaksinasi AstraZeneca di RIIlustrasi vaksin COVID-19 produksi AstraZeneca dan Universitas Oxford. twitter.com/LeeJaeYong111/

Produsen vaksin COVID-19, AstraZeneca, angkat suara terkait penangguhan inokulasi di sejumlah negara, menyusul kekhawatiran efek samping berupa penggumpalan darah.

AstraZeneca memastikan vaksin tersebut telah melalui berbagai uji klinis sehingga aman digunakan. Mereka juga menegaskan, tidak ditemukan bukti efek samping menyebabkan penggumpalan darah.
 
“Tinjauan cermat terhadap semua data yang tersedia, setelah lebih dari 17 juta orang di Uni Eropa dan Inggris divaksinasi dengan AstraZeneca, tidak menunjukkan bukti peningkatan risiko emboli paru, trombosis vena dalam (DVT) atau trombositopenia, dalam kelompok usia, jenis kelamin, kelompok tertentu atau di negara tertentu,” kata produsen dikutip dari laman astrazeneca.com, Senin, 15 Maret 2021.

4. Indonesia menerima 1 jutaan vaksin AstraZeneca

Timbulkan Pembekuan Darah, Menkes Tunda Vaksinasi AstraZeneca di RIVaksin Astrazeneca (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

Perlu diketahui, sebanyak lebih dari satu juta vaksin COVID-19 tahap keenam tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin, 8 Maret 2021. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam sambutannya mengatakan, vaksin COVID-19 yang datang merupakan jenis AstraZaneca, vaksin asal Inggris.

"Pada hari ini Indonesia menerima pengiriman pertama vaksin AstraZeneca sebesar 1.113.600 vaksin, jadi dengan total berat 4,1 ton yang terdiri dari 11.136 karton," kata Retno, melalui siaran virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden.

Lebih lanjut, Retno mengatakan, vaksin yang datang kali ini merupakan babak pertama pemberian vaksin melalui jalur multilateral. Indonesia, kata Retno, bakal menerima setidaknya lebih dari 11 juta dosis vaksin dari jalur tersebut.

Baca Juga: Raker di DPR, Menkes Akui Baru Tahu Vaksin AstraZeneca Kedaluwarsa Mei

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya